Banjir Rejang Lebong Jadi Evaluasi, Pemkab Perbaiki Sistem Penanganan
Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong melakukan evaluasi terhadap langkah-langkah penanganan bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah beberapa waktu lalu.
Evaluasi ini bertujuan memperbaiki sistem penanganan bencana agar ke depan lebih efektif, terkoordinasi, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: Buntut Perangkat Desa Mundur? Lubuk Belimbing I Jadi Satu-Satunya yang Belum Cairkan DD/ADD Tahap II
Evaluasi Penanganan Banjir Libatkan Lintas Instansi
Evaluasi tersebut dibahas dalam rapat koordinasi tindak lanjut pascabanjir yang dipimpin Pelaksana Tugas Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Rejang Lebong, Bobby Harpa Santana, pada Selasa.
Rapat dihadiri oleh unsur perangkat daerah serta instansi terkait yang terlibat langsung dalam penanganan banjir.
Baca Juga: Rejang Lebong Akan Terapkan 4 WFO dan 1 WFH, Tunjangan ASN Dipangkas 50 Persen!
Bobby menjelaskan, hujan lebat yang terjadi pada Minggu (21/12) menyebabkan Sungai Air Duku meluap dan merendam sejumlah wilayah di Rejang Lebong.
Dampak banjir meluas ke empat kecamatan dan mengakibatkan ratusan rumah warga, tempat ibadah, serta sejumlah fasilitas umum terendam air.
“Melalui rapat ini, kami ingin melihat secara menyeluruh apa saja yang sudah berjalan baik dan apa yang masih perlu diperbaiki dalam penanganan bencana,” ujar Bobby.
Ia menyebutkan, rapat koordinasi tersebut melibatkan BPBD Kabupaten Rejang Lebong, Basarnas, Polres Rejang Lebong, Kodim 0409/Rejang Lebong, serta organisasi perangkat daerah lainnya.
Masing-masing instansi diminta menyampaikan laporan penanganan di lapangan, termasuk kendala yang dihadapi selama masa tanggap darurat.
Pemkab Rejang Lebong Evaluasi Penanganan Banjir Siapkan Tim Kontingensi
Pemkab Rencanakan Pembentukan Tim Kontingensi
Berdasarkan laporan yang diterima, banjir berdampak pada delapan kelurahan di Kecamatan Curup, Curup Timur, Curup Utara, dan Curup Tengah. Meski demikian, Bobby menilai respons awal tim gabungan tergolong cepat dan cukup terkoordinasi.
“Sejak kejadian banjir, seluruh unsur langsung bergerak, mulai dari evakuasi warga hingga penyaluran bantuan logistik dan kebutuhan dasar,” katanya.
Penanganan terhadap warga terdampak dilakukan melalui sinergi berbagai pihak, antara lain BPBD, Dinas Sosial, Baznas, serta dukungan unsur TNI dan Polri. Bantuan yang disalurkan mencakup makanan siap saji, kebutuhan pokok, dan layanan darurat lainnya.
Meski penanganan awal dinilai cukup baik, Pemkab Rejang Lebong menilai masih diperlukan langkah lanjutan, khususnya pada tahap pemulihan pascabanjir. Pemerintah daerah akan melakukan kajian lebih mendalam terkait jenis bantuan lanjutan yang dibutuhkan masyarakat.
Dalam rapat tersebut, juga dibahas rencana pembentukan tim kontingensi penanggulangan bencana yang akan berfungsi sebagai koordinator lintas sektor.
Tim ini tidak hanya bertugas saat bencana terjadi, tetapi juga mencakup upaya mitigasi, kesiapsiagaan, hingga rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Tim kontingensi ini diharapkan menjadi pusat kendali penanganan bencana agar ke depan lebih terarah dan terintegrasi,” jelas Bobby.
Hasil rapat koordinasi selanjutnya akan dilaporkan kepada Bupati Rejang Lebong dan dibahas bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah untuk mendapatkan dukungan percepatan pembentukan tim tersebut.
Pemkab Rejang Lebong berharap, melalui evaluasi dan penguatan koordinasi ini, penanganan bencana di masa mendatang dapat dilakukan secara lebih cepat, tepat, dan berdampak langsung bagi masyarakat terdampak.