Cara Atasi Luka Akibat Kembang Api, Penonton Kejatuhan Firework di Konser SEVENTEEN
Kesehatan

Konser SEVENTEEN bertajuk “NEW" di Incheon Asiad Main Stadium, Sabtu (13/9), diwarnai insiden tak terduga. Sejumlah kembang api yang dipakai sebagai efek spesial mengalami gangguan teknis dan jatuh ke arah penonton yang menyebabkan mereka mengalami luka ringan.
Dua penonton yang terluka langsung mendapatkan perawatan di klinik darurat yang disediakan di area konser. Setelah kondisinya membaik, keduanya diperbolehkan pulang.
PLEDIS berjanji akan mendukung penuh proses pemulihan para korban. Agensi juga menghubungi semua penonton yang hadir untuk memastikan tidak ada korban lain.
Baca Juga: Susah Tidur? Begini Cara Mengatasi Insomnia Tanpa Obat
PLEDIS Entertainment selaku agensi SEVENTEEN menyebut insiden terjadi karena adanya produk kembang api yang cacat. Agensi pun menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh penonton yang merasa tidak nyaman atau terkejut akibat kejadian tersebut.
Untuk mencegah kejadian serupa, PLEDIS menegaskan tidak akan lagi menggunakan produk kembang api yang bermasalah pada konser hari berikutnya.
Baca Juga: Tabung Gas Meledak, Enam Warga Pademangan Alami Luka Bakar
Bahaya Bermain Kembang Api
Walau indah, kembang api memang menyimpan bahaya tersembunyi. Di balik keindahan cahaya berwarna-warni itu, ada bahaya besar yang bisa mengancam kesehatan dan keselamatan.
Mulai dari luka bakar, gangguan pernapasan, hingga masalah pendengaran bisa terjadi jika kembang api dimainkan tanpa hati-hati. Karena itu, penting untuk mengenali risikonya sekaligus memahami cara penanganan cederanya dengan benar.
Kembang Api. (pexels/designecologist)
1. Risiko Luka Bakar
Percikan kembang api dapat langsung menyambar kulit dan menimbulkan luka bakar yang menyakitkan. Dalam kasus parah, luka ini bahkan bisa meninggalkan bekas permanen dan merusak jaringan kulit.
2. Gangguan Pernapasan
Asap kembang api mengandung zat berbahaya seperti karbon monoksida. Jika terhirup berlebihan, gas ini bisa memicu sesak napas, iritasi saluran pernapasan, hingga penyakit paru-paru serius.