Cegah Infeksi Cacing Pita dengan Cuci Tangan!
Kesehatan

FTNews - Tentu kita menyukai makanan-makanan yang dapat memanjakan mulut dan perut kita. Terkadang, makanan ini dapat menjadi berbahaya jika pengolahannya tidak tepat.
Kejadian inilah yang terjadi kepada seorang pria berumur 52 tahun asal Amerika Serikat.
Setelah dokter melakukan pengecekan, mereka malah menemukan sesuatu yang tidak terduga. Para dokter menemukan kista larva cacing pita di otaknya yang menyebabkan sistiserkosis.
Baca Juga: Apa Itu Anger Issue, Justin Bieber Ngaku Punya Penyakit Ini
Mereka akhirnya menuliskan diagnosa kondisinya akibat dari “cuci tangan yang tidak bersihâ€. Namun, dokter-dokter percaya bahwa pria ini mendapatkan caci pita dari memakan babi yang tidak matang.
Mengulik Penyebab Terkenanya Cacing Pita
Ilustrasi cacing pita. Foto: canva
Baca Juga: IDI Investigasi Viralnya Video Pemberhentian Dokter Terawan
Sistiserkosis adalah infeksi akibat larva dari parasit Taenia solium (T. solium), atau yang kita kenal sebagai cacing pita. Larva ini dapat masuk ke dalam otot dan otak yang disebut sebagai sistisesri.
Manusia dapat terkena sistiserkosis jika telur dari T. solium yang berasal dari feses manusia masuk ke dalam tubuh. Penyebaran telur ini dapat dari makanan, minuman, atau permukaan yang terkontaminasi dengan feses.
"Manusia menelan telur tersebut saat mereka memakan makanan yang terkontaminasi atau memasukkan jari yang terkontaminasi ke dalam mulutnya," tulis Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat.
CDC juga mengatakan seseorang tidak dapat terinfeksi cacing pita karena memakan daging babi saja. Namun, manusia akan terinfeksi jika memakan daging babi tidak matang dan terkontaminasi dengan cacing pita.
Dua Bulan
Saat menelan kista ke dalam perut, kista tersebut akan menempel pada organ pencernaan kita. Kista tersebut dapat tumbuh menjadi cacing pita dewasa dalam kurun waktu dua bulan.
Sistiserkosis biasanya berasal dari sebuah daerah di mana babi dapat berkeliaraan secara bebas dan memakan feses manusia. Infeksi ini jarang terjadi jika tidak ada kontak antara babi dan feses manusia.
Biasanya, gejala dari cacing pita ini dapat berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Saat kistanya akan mati, otak dan jaringan sekitar kista dapat membengkak.
Tekanan dari pembengkakan tersebut biasanya yang menyebabkan gejala infeksi. Selain itu, gejala infeksi juga akibat dari tekanan dari kista di lokasi yang sempit.
Untuk menghindari dari cacing pita, pastikan kita selalu mencuci tangan dengan sabun hingga bersih. Selain itu, kita harus menyuci dan mengupas buah-buahan atau sayuran mentah sebelum kita makan.