Daerah

Dirut PLN: Dibanding Tsunami Aceh 2004, Kerusakan Kelistrikan Kali Ini Lebih Masif

30 Desember 2025 | 21:28 WIB
Dirut PLN: Dibanding Tsunami Aceh 2004, Kerusakan Kelistrikan Kali Ini Lebih Masif
Petugas PLN melakukan perakitan tower darurat di jalur transmisi Langsa-Pangkalan Brandan di Aceh [Foto: dok PLN]

Belum semua wilayah di Aceh yang terdampak bencana jaringan listrinya pulih. Hal itu lantaran keterbatasan akses dan kondisi geografis yang terisolasi. Dari 23 kabupaten/kota, 15 daerah sudah pulih 100 persen listriknya, sementara delapan kabupaten/kota lainnya masih dalam proses.

rb-1

Hal ini disampaikan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dalam Rapat Koordinasi Satgas Pemulihan Pascabencana DPR RI di Banda Aceh yang dilakukan secara daring, Selasa (30/12/2025).

Menurutnya, skala kerusakan kelistrikan akibat bencana kali ini jauh lebih masif dibandingkan tsunami 2004.

Baca Juga: Penanganan Bencana Aceh Dinilai Lambat, Husni: Kalau Bisa Kirim Ribuan Tentara supaya Cepat!

rb-3

“Pada tsunami 2004, kerusakan sistem kelistrikan terjadi di delapan titik. Tapi kali ini di Aceh terdapat 442 titik gangguan. Skalanya sangat besar dan pemulihannya sangat bergantung pada akses evakuasi material,” jelas Darmawan.

Tiga Wilayah Terendah Pemulihan Listriknya

PLN mencatat tiga wilayah dengan tingkat pemulihan kelistrikan terendah berada di kawasan tengah Aceh, yakni: Aceh Tengah: 70,8 persen desa telah menyala, sisanya masih padam, Bener Meriah: 83,6 persen desa menyala, 38 desa masih padam, dan Gayo Luwes: 69,9 persen desa menyala, 41 desa masih padam

Baca Juga: TNI Berupaya Pulihkan Tujuh Daerah di Aceh yang Masih Terisolasi, Termasuk Aceh Tamiang

Untuk Aceh Tengah dan Bener Meriah, evakuasi material kelistrikan masih dilakukan melalui jalur udara menggunakan pesawat Hercules. Sementara di Gayo Luwes, jalur darat dari Langsa–Kota Cane–Blangkejeren mulai terbuka, memungkinkan pengiriman 210 tiang listrik melalui akses darat.

Dirut PLN Darmawan Prasodjo dalam Rapat Koordinasi Satgas Pemulihan Pascabencana DPR RI di Banda Aceh (Foto: Harif Almahendra Infopublik/Igid/Youtube TVR Parlemen)Dirut PLN Darmawan Prasodjo dalam Rapat Koordinasi Satgas Pemulihan Pascabencana DPR RI di Banda Aceh (Foto: Harif Almahendra Infopublik/Igid/Youtube TVR Parlemen)Darmawan menegaskan bahwa pemulihan sistem kelistrikan tidak selalu sejalan dengan kondisi rumah pelanggan. Sejumlah daerah telah hampir sepenuhnya menyala, namun kerusakan rumah warga masih sangat tinggi.

Di Aceh Utara, dari 850 desa hanya dua desa yang masih padam. Namun, lebih dari 80 ribu rumah pelanggan terdampak, dengan sekitar 13 ribu rumah rusak berat, 20 ribu rusak sedang, dan sisanya rusak ringan—tertinggi di seluruh Aceh.

Aceh Tamiang dan 209 Desa

Kondisi serupa terjadi di Aceh Tamiang, di mana dari 209 desa hanya tujuh desa yang masih padam, tetapi jumlah rumah pelanggan terdampak mencapai lebih dari 38 ribu unit. Di Bireuen, 607 dari 609 desa telah menyala, namun lebih dari 31 ribu rumah terdampak. Sementara di Aceh Timur, 95 persen desa telah berlistrik, dengan lebih dari 11 ribu rumah pelanggan terdampak.

“Banyak rumah pelanggan masih tertimbun lumpur. Meski jaringan sudah menyala, kami belum bisa menyalakan listrik ke rumah karena berisiko keselamatan,” tegas Darmawan, dilansir InfoPublik.

Selain rumah warga, PLN juga memprioritaskan pemulihan listrik untuk layanan publik. Hingga saat ini, PLN telah membantu pemulihan instalasi listrik di 33 rumah sakit umum daerah dan puskesmas di berbagai wilayah, termasuk Kota Langsa, Pidie Jaya, Gayo Luwes, Aceh Tengah, Aceh Tamiang, dan Aceh Timur. PLN juga melakukan pembersihan dan pemulihan instalasi listrik di masjid-masjid terdampak agar dapat kembali digunakan oleh masyarakat.

“Pemulihan jaringan akan terus dipercepat seiring terbukanya akses. Namun, penyaluran listrik ke rumah warga tetap mengutamakan keselamatan,” pungkas Darmawan.

Tag Bencana Aceh