Internasional

Eksekusi Mati Bai Tianhui, Skandal Suap Raksasa yang Guncang China

10 Desember 2025 | 20:33 WIB
Eksekusi Mati Bai Tianhui, Skandal Suap Raksasa yang Guncang China
China eksekusi mati Bai Tianhui, kasus korupsi Rp2,4 triliun. [CCTV]

Seorang mantan bankir senior China, Bai Tianhui, dieksekusi pada Selasa setelah dinyatakan bersalah dalam kasus suap raksasa yang mengguncang industri keuangan negara tersebut.

rb-1

Bai sebelumnya bekerja di China Huarong International Holdings (CHIH), perusahaan manajemen aset milik negara yang berfokus menangani utang macet dan merupakan anak perusahaan dari China Huarong Asset Management, salah satu lembaga finansial terbesar di China.

Baca Juga: Jepang Kerahkan Pesawat Tempur Setelah Drone China Terdeteksi Dekat Pulau Yonaguni

rb-3

Menurut laporan stasiun televisi CCTV, Bai Tianhui menerima dan memberi perlakuan istimewa sebagai imbalan suap lebih dari 156 juta dolar AS (sekitar Rp2,4 triliun).

Suap itu terkait proses akuisisi dan pembiayaan proyek antara tahun 2014–2018.

Kasus ini menjadi bagian dari gelombang besar pemberantasan korupsi yang digencarkan Presiden Xi Jinping, terutama pada sektor perbankan dan keuangan.

Baca Juga: Ratu Kripto Asal China Dibui 11 Tahun di Inggris atas Penipuan Bitcoin Rp110 Triliun

Vonis Final dan Alasan Eksekusi

China eksekusi mati Bai Tianhui [CCTV]China eksekusi mati Bai Tianhui [CCTV]

Meski sempat mengajukan banding, pengadilan tetap mempertahankan putusan awal pada Februari tahun ini. Mahkamah Agung China menyatakan bahwa tindakan Bai menimbulkan "kerugian sangat signifikan" bagi negara dan masyarakat.

Kejahatannya dianggap memiliki dampak sosial buruk dan dinyatakan berada pada kategori paling berat sehingga layak dijatuhi hukuman mati.

Bai dieksekusi pada Selasa pagi setelah diberi kesempatan bertemu keluarganya.

Media pemerintah tidak merinci metode eksekusi yang digunakan. Hukuman mati di China untuk kasus korupsi biasanya dijatuhkan dengan penangguhan dua tahun, namun pada kasus Bai keputusan tersebut langsung dieksekusi.

Deretan Pejabat Tinggi Lain yang Terseret

Bai Tianhui bukan satu-satunya pejabat tinggi sektor finansial yang menghadapi hukuman berat. Pada Maret lalu, Li Xiaopeng, mantan pimpinan Everbright Group, dijatuhi hukuman 15 tahun penjara setelah menerima suap sebesar 60 juta yuan.

Sementara itu, Liu Liange, mantan Ketua Bank of China, divonis hukuman mati dengan penangguhan dua tahun pada November 2024 karena menerima suap hingga 121 juta yuan.

Kasus Bai Tianhui semakin menegaskan komitmen pemerintah China untuk membersihkan lembaga keuangan dari praktik korupsi yang sudah mengakar selama bertahun-tahun.

Sumber: First Post

Tag china