Ini 10 Fakta Mengejutkan Seputar OTT Gubernur Riau, Publik Harus Tahu!
6. Rumah dinas di Jakarta Selatan ikut disegel
Penggeledahan di rumah Abdul Wahid di kawasan Jakarta Selatan menemukan uang asing senilai Rp800 juta.
Rumah tersebut kini disegel KPK sebagai bagian dari proses penyidikan.
7. Anggaran proyek jalan naik drastis
Di bawah kendali Dinas PUPR Riau, anggaran proyek jalan dan jembatan naik dari Rp71,6 miliar menjadi Rp177,4 miliar.
Kenaikan ini diduga berkaitan erat dengan praktik fee proyek yang mengalir ke pejabat tinggi.
8. Ancaman mutasi bagi yang menolak setor
KPK menyebut, pejabat yang tidak menuruti perintah setoran akan diancam mutasi atau pencopotan jabatan.
Sistem tekanan ini membuat para bawahan tidak berani melawan.
9. Ironi di tengah defisit anggaran Riau
Skandal ini makin disorot karena terjadi di tengah kondisi keuangan Riau yang defisit.
Dana publik yang seharusnya untuk pembangunan justru disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.
10. Abdul Wahid bukan kali pertama tersandung kasus
Ini bukan pertama kalinya Abdul Wahid berurusan dengan hukum.
Sebelumnya, ia juga sempat terlibat kasus korupsi saat menjabat Bupati Rokan Hulu, yang membuat rekam jejaknya makin tercoreng.
Pungli Berkedok “Perjalanan Dinas”
Gubernur Riau, Abdul Wahid. [Instagram]
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, mengatakan, sebagian uang pungli itu rencananya digunakan untuk membiayai perjalanan ke luar negeri.
Ia menyebut, pengumpulan dana dilakukan oleh tenaga ahli sang gubernur.
“Uang tersebut untuk kepentingan pribadi, termasuk kegiatan ke luar negeri. Karena itu kami menemukan uang dalam beberapa mata uang,” ujarnya.
Publik pun menilai tindakan ini sebagai bentuk ironi.
Di tengah keterbatasan anggaran daerah, justru muncul praktik pungli berjamaah yang dilakukan oleh pemimpin daerah sendiri.