Israel Serang Lebanon, Menteri Pertahanan Katz Sebut sebagai Pesan untuk Hizbullah

Serangan militer Israel yang sedang berlangsung di Lebanon mengirimkan "pesan yang jelas" kepada Hizbullah.

Menteri Pertahanan Israel Katz pada hari Selasa, 15 Juli 2025, menuduh kelompok Islamis yang didukung Iran tersebut berusaha membangun kembali pasukannya dengan melanggar perjanjian gencatan senjata.

Serangan ke Lebanon Timur

Baca Juga: Truth Social Milik Donald Trump Diretas, Hacker Iran Akui Bertanggung Jawab

Menteri Pertahanan Israel Katz. (Instagram)

Militer Israel mengatakan sebelumnya pada hari Selasa bahwa mereka telah mulai menyerang target milik unit elite Hizbullah, Pasukan Radwan, di wilayah Bekaa di Lebanon timur.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan, setidaknya enam orang terluka dalam serangan Israel tersebut.

Baca Juga: Gambaran dan Lokasi Al Udeid, Pangkalan Udara Milik AS yang Digempur Iran

"Serangan Pasukan Pertahanan Israel yang saat ini sedang berlangsung di Lebanon merupakan pesan yang jelas kepada organisasi teroris Hizbullah, yang berencana untuk membangun kembali kemampuan serangan terhadap Israel melalui Pasukan Radwan," kata Katz dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.

Ia menambahkan, serangan tersebut juga merupakan pesan kepada pemerintah Lebanon, yang bertanggung jawab untuk menegakkan perjanjian gencatan senjata.

Reaksi Hizbullah

Bendera Hizbullah. (Wikipedia)

Tidak ada tanggapan publik langsung dari Hizbullah maupun dari pemerintah Lebanon terhadap serangan terbaru Israel tersebut.

Israel dan Hizbullah mencapai kesepakatan gencatan senjata pada bulan November yang mengakhiri lebih dari setahun pertempuran yang meluas dari perang Israel dengan Hamas di Gaza.

Perjanjian tersebut menyerukan perlucutan senjata semua kelompok bersenjata di Lebanon dan menyatakan bahwa semua "senjata ilegal" dan infrastruktur militer harus dibongkar, dimulai dengan Lebanon selatan.

Namun, Hizbullah mengatakan perjanjian tersebut hanya berlaku untuk Lebanon selatan.