Bela Trans7, Konten Kreator Stevansyoung Didatangi Banser Jember

Konten kreator Stevanus (akun Stevansyoung) mendadak didatangi puluhan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jember.

Kedatangan Banser Jember itu karena kecewa dengan unggahan videonya yang menyinggung pondok pesantren dan kiai, serta membela stasiun televisi Trans7 dalam polemik yang tengah terjadi.

Baca Juga: Tempuh Jalur Hukum Atas Tayangan Trans7, PBNU: Menghina Pesantren

Akibatnya, kediaman Stevanus yang berada di Perumahan Rich Village No. 59, Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Jember ramai didatangi Banser Jember pada Jumat sore (17/10/2025).

Kecewa dan Minta Klarifikasi

Puluhan anggota Banser Jember datangi kediaman konten kreator Stevansyoung . [Instagram]

Baca Juga: Ngeselin, Sastra Silalahi Diserang Netizen Gegara Celetukannya Fans Timnas Ikut Taruhan

Mereka menyampaikan kekecewaan dan meminta klarifikasi langsung dari yang bersangkutan.

"Kami Banser Jember sebagai benteng ulama, benteng kiai, dan benteng NKRI sangat kecewa dan menyayangkan terhadap tayangan video yang sudah ramai oleh Stevanus," ujar Muhammad Irwan, Wakil Satuan Koordinator Cabang (Satkorcab) Banser Jember.

Menurut Irwan, konten yang dibuat oleh Stevanus seolah menggiring opini bahwa permintaan maaf Trans7 dalam polemik sebelumnya tidak diperlukan.

Hal ini, kata dia, menyakitkan hati para santri dan warga Nahdliyin yang merasa pondok pesantren dan kiai disudutkan.

"Pesantren punya tradisi dan budaya tersendiri. Tidak semua orang bisa memahami itu. Jadi tidak pantas disampaikan secara sembarangan oleh pihak yang tidak memahami tradisi pesantren," tambah Irwan.

Stevanus Sampaikan Permintaan Maaf

Konten kreator Stevansyoung dimediasi oleh polisi bersama anggota Banser Jember. [Instagram]

Menanggapi kedatangan Banser, Stevanus menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Ia mengaku tidak memiliki niat untuk menyinggung pihak mana pun.

"Saya mohon maaf sebesar-besarnya kalau ada pihak, terutama dari pondok pesantren, NU, dan Banser yang merasa tersinggung. Saya menyadari konten saya memang tidak pantas ditayangkan," ungkapnya.

Stevanus menambahkan bahwa konten tersebut awalnya dibuat untuk mengalihkan perhatian ke isu lain, yakni mengenai undang-undang reses.

Namun ia mengakui bahwa cara penyampaiannya masih kurang tepat.

"Saya belum bisa mengelola kata-kata dengan baik, dan ternyata menimbulkan luka bagi pihak lain. Untuk itu saya minta maaf," tutupnya.

Pihak kepolisian yang mengawal situasi tersebut kemudian membawa kedua belah pihak ke kantor polisi untuk menyelesaikan persoalan secara damai.