Kenapa Umat Islam Dianjurkan Salat Berjamaah di Masjid? Ini Keutamaan dan Hikmahnya
Sosial Budaya
 220920258.png)
Salat merupakan kewajiban utama bagi setiap umat Islam yang tidak boleh ditinggalkan dalam kondisi apa pun. Ia disebut sebagai tiang agama, karena keberadaan dan kualitas salat seseorang menjadi ukuran utama dalam menjaga keislamannya.
Lebih dari sekadar ibadah ritual, salat adalah sarana komunikasi seorang hamba dengan Allah SWT. Kata "salat" sendiri bermakna doa, sehingga setiap gerakan dan bacaan di dalamnya selalu diiringi dengan doa yang mendekatkan seorang muslim kepada Tuhannya.
Salat Berjamaah
Baca Juga: 10 Adab Berdoa dalam Islam agar Cepat Dikabulkan Allah SWT
Salat berjamaah Jumat di masjid. (Meta AI)Salat berjamaah merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam karena di dalamnya mengandung banyak keutamaan. Di antara keutamaan tersebut adalah orang yang mengamalkannya akan mendapat balasan pahala berlipat daripada salat sendirian.
Rasulullah bersabda:
Baca Juga: Apa Hukum Memejamkan Mata saat Salat, Sah atau Batal?
صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
Artinya: "salat berjamaah lebih utama daripada salat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat." (HR Bukhari dan Muslim).
Selain memiliki keutamaan, salat berjamaah juga memiliki sejumlah hikmah yang bisa dipetik pelajarannya. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Ali Ahmad al-Jarjawi dalam kitab Hikmatut Tasyri’ wa Falsafatuh [Beirut: Darul Fikr, 1997], juz I, halaman 87-88.
Keutamaan Salat Berjamaah
Ilustrasi. (kemenag.go.id)Dikutip situs Kementerian Agama, berikut keutamaan salat berjamaah:
1. Simbol Persatuan
salat berjamaah merupakan simbol persatuan dan kebersamaan yang terbingkai dalam ukhuwah Islamiyah. Pada waktu dan tempat yang sama, umat Islam berkumpul dalam shaf yang rapi, menghadap kiblat yang sama, dan dipimpin oleh seorang imam.
Dalam kondisi ini hilanglah sikap egoisme individu karena jiwa raganya bergerak bersama dalam tujuan yang sama, yaitu beribadah kepada Allah sekaligus mengharapkan ridha dari-Nya.
2. Wujud Kesetaraan
Salat berjamaah bisa menjadi wujud dari kesetaraan umat Islam. Perbedaan yang bersifat duniawi, seperti status sosial, jabatan, keturunan, dan sebagainya, semuanya menjadi hilang saat melaksanakan salat berjamaah.
Tidak ada perlakuan istimewa untuk pejabat, orang kaya, atau keturunan bagus. Begitu pun tidak ada diskriminasi untuk kalangan rakyat biasa. Orang kaya dan miskin, bangsawan dan warga biasa, pejabat dan rakyat jelata, maupun majikan dan pembantu, semuanya berdiri sejajar saat melaksanakan salat berjamaah.
3. Media Introspeksi
Sebagian orang dari kalangan masyarakat menengah ke atas, mungkin saja muncul keinginan untuk berbaris di shaf paling depan saat akan melaksanakan salat berjamaah. Padahal perasaan tersebut bertentangan dengan konsep kesetaraan sebagaimana diulas pada poin sebelumnya.
Untuk itu, salat berjamaah bisa menjadi media introspeksi diri bahwa di hadapan Allah semua manusia itu sama, hanya ketakwaan yang membedakannya.
4. Sarana Silaturahim
Ketika berkumpul di sebuah mushala atau masjid untuk melaksanakan salat berjamaah, bisa jadi di antara jamaah yang hadir tidak saling mengenal satu sama lain.
Dengan adanya kebersamaan dalam salat berjamaah ini bisa menjadi sarana silaturahim untuk saling mengenal, mengasihi, dan membangun ikatan persaudaraan. Pada akhirnya, salat berjamaah akan membentuk keseimbangan antara hablum minallah dan hablum minannas.
5. Menjawab Panggilan Allah
Ketika azan berkumandang, terutama pada seruan hayya 'alash shalah (marilah menuju salat), bukan sekadar pemberitahuan datangnya waktu salat. Lebih dari itu, seruan ini merupakan panggilan dari Allah yang disuarakan melalui lisan seorang muazin.
Panggilan ini seharusnya langsung dijawab dengan segera, melebihi respons saat dipanggil oleh atasan atau majikan. salat berjamaah menjadi jawaban nyata seorang hamba atas panggilan tersebut.