Forumterkininews.id, Jakarta – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini memeriksa Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Serta Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenhub Novie Riyanto. Keduanya diperiksa terkait kasus dugaan suap pembangunan jalur kereta api.
Menhub Budi Karya dan Sekjen Kemenhub tengah diperiksa sebagai saksi. Dalam kasus dugaan suap pembangunan jalur kereta api di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub tahun anggaran 2018-2022.
“Kami mengkonfirmasi bahwa betul KPK memanggil sebagai saksi Menteri Perhubungan dan juga Sekjen Kemenhub. Keduanya betul sudah hadir di gedung KPK C1,†kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (26/7).
Ali menyampaikan bahwa keterangan kedua pejabat Kemenhub sangat membantu proses penyidikan. Namun lokasi tempat pemeriksaan Menhub Budi Karya tidak di gedung merah putih KPK, namun di gedung yang lama.
“Seluruh saksi yang dipanggil tim penyidik KPK itu akan menjadi jelas dan terang. Terkait perbuatan para tersangka yang saat ini sedang dilakukan proses penyidikannya,†tutur Ali.
Sementara alasan Menhub Budi Karya dilakukan pemeriksaan di gedung KPK lama C1, Ali mengatakan karena pemeriksaan sang menteri di luar jadwal yang sudah ditentukan di gedung merah putih (K4). Sebab, saat ini ruangannya sudah dipakai untuk Satgas lain yang melakukan pemeriksaan.
“Tapi poin pentingnya tentu pemeriksaan dilakukan di gedung KPK,” tegas Ali Fikri.
Diketahui, KPK telah menetapkan 10 tersangka dalam kasus dugaan suap di lingkungan Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub.
Dalam pembangunan dan pemeliharaan proyek tersebut diduga telah terjadi pengaturan pemenang pelaksana proyek. Oleh pihak-pihak tertentu melalui rekayasa sejak proses administrasi sampai penentuan pemenang tender.
Kisaran suap yang diterima sekitar 5â€â€10 persen dari nilai proyek. Dengan perkiraan nilai suap yang diterima keenam tersangka mencapai sekitar Rp14,5 miliar.
