Miliki Tanda-tanda Seperti Ini, Bisa Jadi Korban "Bullying"

FTNews - Kasus bullying marak menimpa pada mereka yang tergolong anak-anak hingga remaja. Korban yang biasanya terkena perundungan ini, memiliki efek yang sangat buruk bagi dirinya.

Perilaku keseharian mereka akan terganggu. Oleh sebab itu korban, harus mendapatkan dukungan dan pertolongan dari keluarga bahkan ahli yang menangani hal tersebut.

Kenali berikut tanda-tanda orang yang menjadi korban bullying.

Baca Juga: Grup Band Indie Isvara Gelar Showcase Perdana Bertema "Kelana"

Mood Tidak Terkontrol

Ilustrasi suasana hati korban tidak teratur. (Foto:Freepik)

Korban perundungan atau bullying biasanya memiliki suasana hati yang tidak terkontrol dengan baik. Mereka memiliki perasaan cemas yang berlebihan.

Baca Juga: Mudahkan Pecinta Fashion Menuju Venue, JFW Gandeng MRT dan Mazda

Kesehatan mental bagi korban perundung sangat tidak baik. Mereka akan selalu terganggu dengan kondisi cemas yang terus muncul tersebut.

Makan Tidak Teratur

Ilustrasi seseorang tidak nafsu makan. (Foto: Freepik)

Mereka yang menjadi korban bullying, kebanyakan memiliki pola makan yang tidak teratur. Kecemasan dan ketakutan pada diri mereka, akan menganggu kesehariannya termasuk nafsu makan mereka.

Namun, tidak dapat dipungkiri mereka yang menjadi korban perundungan memiliki nafsu makan berlebih. Hal tersebut energi yang mereka miliki terkuras dengan cepat.

Rasa Takut Berlebih

Ilustrasi orang yang mengalami rasa takut berlebih. (Foto:Freepik)

Korban bullying menyimpan trauma yang mendalam terhadap sesuatu objek yang dapat mengingatnya. Hal ini dapat menimbulkan ketakutan yang berlebih.

Biasanya objek atau benda tersebut, hadir pada saat perundungan terjadi. Bahkan jika objek atau lokasi tersebut bersangkutan dengan hobi atau kesehariannya. Mereka akan hilang minat pada hal tersebut.

Jika kalian menemukan tanda-tanda tersebut pada keluarga kalian atau orang terdekat kalian. Bisa berikan perhatian khusus kepadanya. Karena kesehatan mental korban bisa terganggu.

Kalian juga bisa mengarahkannya kepada orang yang bisa menangani hal tersebut, seperti dokter atau psikiater.