Panjang Giant Sea Wall Berpotensi Bertambah 10 Km, Ini Penyebabnya
Jawa Tengah

Giant Sea Wall atau Tanggul Laut yang direncakan segera dibangun berpotensi bertambah panjang lantaran Kabupaten Demak dan Kota Semarang masuk dalam proyek raksasa tersebut.
Penambahan wilayah cakupan Tanggul Laut ini merupakan permintaan masyarakat agar rob di wilayah Sayung Demak dan Kota Semarang, tidak meluas.
Sebagaimana diketahui, wilayah Sayung Demak terkena rob parah. Masyarakat di sana hampir tujuh bulan terendam rob.
“Tadi sudah bertemu dengan Menteri PU, sudah dijelaskan usulan dari masyarakat Kabupaten Demak, kita sampaikan terkait penambahan giant sea wall untuk tanggul,” kata Wagub Jateng, Taj Yasin, seusai rapat, dikutip dari Humas Jateng.
Bersama Menteri PU, Wagub Jateng Bahas Rob Kabupaten Demak
Wagub Jateng Taj Yasin bersama Menteri PU Dody Hanggodo/Foto: Humas Jateng
Rapat pembahasan penanganan banjir rob Kabupaten Demak berlangsung di Kantor Kementerian PU, Jakarta. Rapat dihadiri Menteri PU Dody Hanggodo, juga perwakilan masyarakat dan PCNU Demak.
Rapat tersebut menghasilkan beberapa kesepemahaman, salah satunya, potensi penambahan panjang giant sea wall (tanggul laut) wilayah Kabupaten Demak dan Kota Semarang.
Ditambahkan, usulan penambahan tanggul rob berada di sisi Timur Tol Semarang-Demak. Panjangnya lebih kurang 10 km, dengan usulan pendanaan senilai Rp1,7 triliun.
Itu akan diprioritaskan untuk penanganan rob di Kecamatan Sayung, Karangtengah, Bonang, dan Wedung, dengan total 22 desa yang terdampak rob.
Penanganan Jangka Pendek, Normalisasi Sungai di Sayung
Pompa-pompa dikerahkan untuk mengeringkan Sayung Demak dari banjir rob/Foto: Humas Jateng
Taj Yasin mengatakan, usulan penambahan panjang giant sea wall tersebut, sejalan dengan arahan dari Presiden Prabowo Subianto. Di mana Presiden telah menyampaikan, tanggul laut raksasa itu akan dibangun di sepanjang pantai Utara Pulau Jawa, mulai dari Provinsi Banten sampai Jawa Timur yang berpotensi rob.
Sementara, katanya, untuk penanganan jangka pendek, normalisasi sungai di wilayah Sayung (Sungai Dombo) sudah dimulai.
Alat berat seperti ekskavator sudah diterjunkan ke lokasi, pompa tambahan juga dikerahkan, baik dari Dinas PU maupun Pusdataru Provinsi Jawa Tengah.
Wagub membeberkan, seluruh dinas di Pemprov Jateng juga akan ikut mem-backup, baik untuk memastikan masyarakat mendapatkan pasokan makanan, maupun penanganan yang sifatnya kondisional. Hal itu akan dilakukan kira-kira sampai satu pekan ke depan.
Badan Otorita Penanganan Tanggul Laut Pantai Jawa
Foto: Humas Jateng
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (PU BMCK) Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono menambahkan, penanganan jangka panjang 2025 ini, Presiden Prabowo Subianto akan membentuk Badan Otorita Penanganan Tanggul Laut Pantai Jawa, dengan prioritas pada Jakarta dan Semarang.
“Penanganan jangka pendek yang telah dilaksanakan oleh Pemprov Jateng saat ini, akan ditambah dari BBWS Pemali-Juwana sebanyak 12 pompa dengan kapasitas 500 liter/ detik. Normalisasi beberapa sungai dan anak sungai di Demak telah dilaksanakan. Pemprov telah menyediakan 3 unit ekskavator, lalu akan ditambah 7 unit dari Kementerian PU beserta alat pendukungnya,” katanya.
Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Demak, Muhammad Aminudin, berterima kasih karena apa yang menjadi jeritan dan tangisan warga terkait rob, direspons baik oleh pemerintah pusat, meskipun dari awal Pemkab dan Pemprov sudah melakukan sebuah aksi.***