Pedangdut Anisa Bahar Diadukan ke Dedi Mulyadi Gegara Susah Mandi

Tren Lapor Dedi Mulyadi tengah menggandrungi masyarakat. Kekinian pedangdut Anisa Bahar yang diadukan anak asuhnya ke sang gubernur Jawa Barat tersebut.

Egyta Bahar Byma meminta Dedi Mulyadi membawa Anisa Bahar ke barak militer buntut susah mandi dan kerap main handphone.

Dilihat dari akun Instagram pribadinya @anisa_bahar_new, pedangdut 48 tahun itu tampak berbaring di tempat tidur dan tengah asyik bermain handphone.

Baca Juga: Gubernur Dedi Mulyadi Sindir Lucky Hakim yang Liburan ke Jepang Tanpa Izin

Sang anak kemudian masuk ke kamar lalu merekam Anisa Bahar yang tengah berbaring sembari menyelempangkan handuk di pundak sedang asyik bermain HP.

Ia langsung mengadukan sang ibu ke Dedi Mulyadi untuk dibawa ke barak militer atau ke pelaminan.

"Pak Dedi Pak Dedi mami nih daritadi enggak mau mandi mandi nih. Bawa nih ke barak nih Pak Dedi main handphone terus. Atau enggak bawa ke pelaminan Pak Dedi," ujarnya dalam video singkat dikutip Sabtu (31/5/2025).

Baca Juga: Reaksi Paling Lucu Bocil Langsung Mau Mandi ketika Diputarkan Video KDM

"Nih orangnya Pak Dedi. Daritadi mau mandi mau mandi, enggak mandi-mandi Pak Dedi," sambung @egytabahar.

Pilih Dibawa ke Pelaminan

Anisa Bahar pun tertawa kemudian bangkit dari kasus dan memilih untuk dibawa ke pelaminan ketimbang ke barak militer.

"Ke pelaminan aja deh jangan ke barak ya pak Dedi ya," ucap Anisa Bahar sembari tersenyum.

Meskipun telah dijawab, anak asuh Anisa Bahar itu tetap memaksa ibunya segera mandi lantaran hari sudah semakin siang.

"Enggak mandi-mandi dari tadi nih pak Dedi, dibawa ke barak pak Dedi. Makanya mandi udah siang nih," ucapnya.

"Iya nanti ya Allah," timpal mantan istri Dian Esha Fauzan Prasetya itu.

Program Bina Siswa Nakal ke Barak Militer

Momen haru para pelajar memeluk orang tuanya usai mengikuti program barak militer selama 18 hari. [Instagram]Sebelumnya, kebijakan Dedi Mulyadi membawa siswa nakal ke barak militer untuk dibina merupakan sebuah program yang diterapkan di dua daerah yakni Purwakarta dan Bandung.

Terdapat 272 peserta dari 106 sekolah terdiri dari 6 SMA Swasta,15 SMK Swasta, 53 SMA Negeri, dan 32 SMK Negeri telah dibawa ke barak militer.

Mereka saat itu dibina di Markas TNI Resimen Armed 1/Sthira Yudha/1 Kostrad Kabupaten Purwakarta dan Dapo Pendidikan Atletik Bela Negara Rindam III Siliwangi.

Setelah dua pekan dibina di barak militer, ratusan anak-anak itu kemudian dipulangkan ke pelukan orang tua mereka.

Selama di barak, para siswa telah menyelesaikan rangkaian kegiatan militer. Mulai dari upacara di Lapangan Gasibu, parade defile, hingga akhirnya bertemu kembali dengan orang tua mereka.

"Ya gimana ini kan urusannya rasa ya urusan hati, urusan cinta. Siapa sih yang tidak terharu, orang tua bertemu anaknya saat anaknya sudah berubah," ujar Dedi Mulyadi dilansir dari YouTube Humas Jabar.

Jam Malam Pelajar

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. [Dok. Pemprov Jabar]Setelah barak militer, kini Dedi Mulyadi mulai memberlakukan jam malam bagi pelajar dari tingkat dasar hingga menengah.

Kebijakan itu ditempuh Dedi Mulyadi demi melindungi para siswa-siswa dari potensi paparan hal-hal negatif.

Pemberlakuan jam malam tersebut, telah tertuang dalam Surat Edaran Gubernur dengan nomor 51/ PA.03/ Disdik, soal Penerapan Jam Malam Bagi Peserta Didik Untuk Mewujudkan Generasi Panca Waluya Jabar Istimewa, yang dikeluarkan pada 23 Mei 2025.

Dalam SE tersebut, Dedi Mulyadi menginstruksikan pembatasan kegiatan pelajar di luar rumah pada malam hari yakni mulai pukul 21.00-04.00 WIB.

Namun, ada pengecualian yakni dalam kondisi darurat atau bencana, sedang bersama orang tua/wali, atau mengikuti kegiatan—termasuk keagamaan dan sosial—yang diketahui orang tua/wali. (Reporter: Selvianus Kopong Basar)