Pertama Kali Bertemu Pembunuh Anaknya, Ayah Gamma Nyaris Tak Bisa Tahan Emosi: Wajar Kalau Saya...
Daerah

Kasus penembakan Gamma Rizkynata Oktafandy (17) oleh oknum polisi di Semarang, Jawa Tengah kini memasuki babak baru.
Pelaku yang bernama Aipda Robig kini telah dijadikan tersangka dan disanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari institusinya.
Dalam sidang kode etik yang digelar Senin (9/12/2024) malam, Aipda Robig dinyatakan terbukti pelanggaran prosedur terhadap penggunaan senjata api.
Baca Juga: Beda Pernyataan Ditreskrimum dan Bid Propam Polda Jateng Soal Alasan Brigadir R Tembak Gamma Rizkynata Oktafandy
Dalam sidang itu hadir pula ayah Gamma, Andi Prabowo (44). Kehadirannya untuk mengetahui sanksi apa yang akan diterima oleh Anggota Polrestabes Semarang itu.
Dan dalam sidang itu pula, untuk pertama kalinya Andi Prabowo bertemu langsung dengan pembunuh anaknya.
Kepada awak media, ia menyatakan emosinya bergejolak ketika bertemu dengan Aipda Robig.
Baca Juga: Oknum Polisi Tembak Mati Anggota Paskibraka Semarang Dalam Keadaan Mabuk?
"Manusiawi ya, jengkel. Kalau ketemu yang membunuh anak saya, wajar kalau saya marah sekali," kata Andi di Mapolda Jateng.
Menurut Andi, ketika bertemu dengan dirinya, Aipda Robig sama sekali tidak meminta maaf pada dirinya. Meski begitu, ia mengaku sangat puas dengan putusan sidang etik tersebut.
"Puas sekali dengan (putusan) pemberhentian tidak hormat yang dilakukan kepada tersangka. Harapannya ya ditolak banding yang dilakukannya," ucapnya.
Sebelumnya, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar akhirnya mengakui kalau Gamma Rizkynata Oktafandy tewas di tangan anggotanya, Aipda Robig.
Gamma merupakan siswa SMKN 4 Semarang yang meregang nyawa pada Sabtu (23/11/2024) silam.
Pengakuan Kombes Irwan itu disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI, pada Selasa (3/12/2024).
“Kami pada kesempatan ini menyampaikan, sekali lagi, ucapan belasungkawa atas berpulangnya ananda Gamma akibat ulah dan perbuatan yang tidak professional dari anggota kami,” demikian ucap Kombes Irwan.
Dalam RDP, Kasubdit 3 Jatanras, Ditreskrimum Poda Jawa Tengah AKBP Helmy Tamaela mengatakan, penembakan itu dipicu adanya rencana tawuran antara dua kelompok remaja di Semarang.
Namun tawuran tersebut tidak jadi karena salah satu kelompok remaja melarikan diri setelah melihat ada yang membawa senjata tajam.
Lalu terjadilah aksi kejar-kejaran antara tiga motor mengejar satu motor hingga ke depan minimarket Alfamart, seperti yang terlihat dalam rekaman CCTV.
Disanalah Aipda Robig bertemu melihat sejumlah motor yang tengah berkejaran dengan kecepatan tinggi.
“Anggota ini (Aipda Robig) sempat dipepet oleh orang yang dikejar oleh tiga sepeda motor, lalu anggota ini minggir ke arah badan jalan,” ungkapnya.
Menurut AKBP Helmy, Aipda Robig mencoba menghalau tiga sepeda motor tersebut dengan melepaskan empat tembakan.
Salah satunya menembus tubuh Gamma, hingga akhirnya pelajar SMKN 4 Semarang itu tewas.