Pertamina Jual BBM 'Busuk', SPBU Swasta Ogah Beli hingga Terburuk Se-Asia

Polemik pembatalan pembelian BBM Pertamina oleh sejumlah SPBU swasta seperti Vivo, Shell, dan BP terus menjadi sorotan publik.
Rencana pembelian base fuel dari Pertamina sebelumnya muncul sebagai tindak lanjut arahan Kementerian ESDM agar SPBU swasta yang mengalami kelangkaan stok membeli pasokan dari BUMN tersebut. Namun, kerja sama itu batal sebelum terealisasi.
Baca Juga: Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Jumat, 19 September 2025: Hemat Rp300 Per Liter Hari Ini
Banyak pihak menilai pembatalan ini mencerminkan adanya masalah kualitas pada pasokan BBM Pertamina. Vivo, Shell, dan BP awalnya sempat menyatakan minat dan Pertamina bahkan telah mendatangkan 100.000 barel base fuel yang disiapkan khusus untuk mereka.
Namun setelah dilakukan pemeriksaan, BBM tersebut dinilai tidak sesuai spesifikasi teknis yang mereka kehendaki.
BBM Pertamina Mengandung Etanol 3,5 Persen
Baca Juga: VIVO Batal Kerja Sama dengan Pertamina, Terungkap Kandungan Etanol 3,5 Persen
SPBU VIVO (Instagram @spbuvivo)
Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Achmad Muchtasyar, mengakui bahwa kandungan etanol dalam base fuel mencapai 3,5 persen.
Meski angka itu masih di bawah batas toleransi pemerintah (hingga 20 persen), SPBU swasta menolak karena dianggap tidak cocok dengan spesifikasi produk dan standar internal mereka.
Vivo dan BP-AKR melalui APR menyatakan tidak melanjutkan pembelian karena kandungan tersebut, sementara Shell disebut terkendala birokrasi internal.
Penolakan ini membuat muncul narasi publik bahwa kualitas BBM Pertamina kalah jauh dibanding produk impor atau BBM yang biasa digunakan SPBU swasta.
Beberapa pengamat energi bahkan menyebut kualitas BBM Pertamina sebagai salah satu yang paling rendah di kawasan Asia, terutama terkait campuran aditif, tingkat kebersihan tangki distribusi, dan kandungan sulfur.
Meski belum ada hasil investigasi independen yang menguatkan klaim tersebut, kritik terhadap kualitas BBM Pertamina bukan isu baru.