FTNews – Polisi berencana menggelar rekonstruksi atau adegan ulang kasus pembunuhan yang pria berinsial AA (20) lakukan terhadap kekasihnya KRA (21) yang terjadi di rumah kontrakan, Jalan Belacus Gang H. Daud RT.04 RW.05, No. C18A1, Kelurahan Sukmajaya, Kota Depok.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra menyebutkan rekonstruksi pembunuhan itu akan berlangsung, Selasa, 23 Januari 2023 besok.
“Adapun tindak lanjut daripada proses penyidikan yang akan dilakukan, kita akan koordinasi untuk pelaksanaan rekonstruksi di tempat kejadian perkara (TKP),†kata Wira, di Jakarta, pada Senin (22/1).
Adapun maksud dan tujuan digelarnya rekonstruksi tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana rangkaian pelaku melakukan perbuatannya.
Selain itu rekonstruksi juga akan melihat apakah ada unsur kesengajaan atau perencanaan pembunuhan yang pelaku lakukan terhadap korban.
Kemudian pihak kepolisian juga akan melakukan pemeriksaan terhadap dua orang lainnya yang juga menjadi korban kekerasan seksual oleh pelaku.
“Nanti ke depan kita akan melakukan pemeriksaan terhadap para korban lain untuk mengetahui motif tersangka ini melakukan perbuatannya,†ujar Wira.
Namun untuk waktu pemeriksaan terhadap korban lain belum polisi tentukan. Sebab tim penyidik masih fokus terhadap kasus pembunuhan.
“Untuk lebih jelasnya nanti kita dalamkan lebih lanjut. Nantinya setelah rekonstruksi besok kita akan dalami lebih lanjut nantinya,†jelas Wira.
Mahasiswi Tewas
Dalam pemberitaan sebelumnya, polisi mengungkap kronologis tragisnya seorang mahasiswi berinisial KRA (21) yang tewas di tangan kekasihnya berinisial AA (20).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra mengatakan, keduanya sudah mengenal sekitar 4 bulan melalui aplikasi Line.
“Pada saat 4 bulan waktu berkenalan, antara pelaku dan korban ini belum pernah saling ketemu. Kemudian mereka melakukan janjian dan setelah bertemu langsung pacaran, kira-kira berjalan baru 2 minggu,†kata Wira, di Jakarta, pada Senin (22/1).
Kemudian pelaku berkomunikasi dengan korban melalui aplikasi Line untuk mengajak ngopi bareng pada Kamis, 18 Januari 2024 sekitar pukul 13.00 WIB. Pelaku meminta korban untuk menjemput di rumahnya.
“Awalnya korban menolak namun pelaku memaksa agar korban mau untuk menjemput. Kemudian korban bersedia untuk menjemput di rumah pelaku,†ucap Wira.
Aksi Bejat Pelaku
Selanjutnya saat tiba di kontakan pelaku, korban diminta masuk. Pelaku pun langsung menutup pintu dan menguncinya.Â
Korban yang sempat duduk di ruang tamu, pelaku minta ke kamar mandi. Saat itu pelaku menarik tangan korban ke kamar.
“Namun korban menolak,†ungkap Wira.
Di kamar itu, pelaku melakukan perbuatan tak senonoh terhadap korban. Saat itu korban berontak dan berteriak.
Teriakan korban, membuat pelaku gelap mata, mencekik dan mendorong korban ke tempat tidur. Saat itu korban sempat membela diri, mencakar pelaku. Namun pelaku justru kembali mencekik korban hingga lemas. Pelaku pun memperkosa korban. Korban pun tewas di tangan pelaku.Â
Melarikan Diri
Selanjutnya sebelum melarikan diri, pelaku sempat mengambil barang milik korban seperti ponsel, dan dompet.
“Pada saat kabur, pelaku sempat memberitahukan kepada ibu kandung pelaku melalui chat di media sosial di mana pelaku menginformasikan ada perempuan yang diikat di rumahnya. Kemudian ibu pelaku masuk ke dalam rumah dan mendapati korban sudah meninggal dunia,†pungkas Wira.
