Rompi Anti Peluru TNI Buatan IPB Terbuat dari Limbah Kelapa Sawit
Rompi berhasil menahan proyektil tanpa tembus! Deformasi atau lekukan yang terbentuk di bagian belakang rompi juga berada di bawah ambang batas standar (44 mm).
Artinya, performanya setara dengan rompi antipeluru komersial level IIIA yang ada di pasaran.
Lebih Ringan dan Ergonomis
Selain kuat, rompi ini punya keunggulan lain:
- Bobotnya ringan, di bawah 2 kilogram.
- Ketebalannya kurang dari 2 cm, sehingga nyaman digunakan.
- Menggunakan bahan baku lokal yang melimpah dan terbarukan.
Tantangan Ke Depan: Komersialisasi
Meski berhasil secara teknologi, tim peneliti mengakui bahwa untuk memproduksi massal masih dibutuhkan investasi pada mesin dan modal.
Saat ini, banyak proses pembuatannya masih dilakukan secara manual.
Riset yang didanai Program Kedaireka Kemendikbudristek ini melibatkan tim multidisiplin dari IPB dan mitra industri.
Keberhasilannya diawasi langsung oleh pimpinan IPB dan disaksikan para perwira peneliti TNI AD.
Inovasi ini bukan sekadar terobosan teknologi, tetapi juga langkah strategis menuju kemandirian alutsista dan pemanfaatan sumber daya lokal secara cerdas dan berkelanjutan.