SDIT Al Izzah Kota Serang Tolak MBG: Tiap Anak Punya Sopir Pribadi

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDIT Al Izzah, Kota Serang, Banten, justru menimbulkan polemik.
Sejumlah orangtua siswa menolak program tersebut dengan alasan mayoritas murid berasal dari keluarga mampu dan tidak berhak menerima fasilitas makan gratis dari negara.
Baca Juga: Reza Rahadian Kalah Akting, Video Sandiwara Suami yang Ternyata Bunuh Istri Viral di Media Sosial
Penolakan itu mencuat melalui pernyataan salah satu wali murid, Hayati Nufus, yang menilai program MBG di sekolahnya tidak tepat sasaran karena kondisi ekonomi para siswa dinilai sangat mapan.
“Maaf, anak-anak sebagian besar anak Al Izzah sopirnya satu-satu. Kalau kumpul wali murid, rata-rata (mobilnya) Pajero, Fortuner, Rp 700 juta itu (harganya). Sopirnya satu-satu, gajinya sebulan Rp 3 juta,” kata Hayati dalam sebuah video yang beredar, dikutip Jumat (3/10/2025).
Hayati juga mengaku anaknya sendiri sempat bingung ketika menerima makanan dari program MBG.
Baca Juga: 'Bunda, Kita Enggak Mampu Ya?' Pertanyaan Anak Ini Bikin Orang Tua Al Izzah Menolak Program MBG
“Anak saya sampai rumah, ‘Bunda, emang boleh ya kita makan MBG? Bukannya itu untuk anak yang enggak mampu? Emang Bunda merasa enggak mampu ya sampai aku makan MBG?’” ujar Hayati menirukan ucapan sang anak.
Kekhawatiran Soal Dapur MBG di Area Sekolah
SDIT Al Izzah Serang (Instagram @sditalizzahserang)
Selain alasan kesejahteraan ekonomi, keberadaan dapur MBG di lingkungan sekolah ikut dipersoalkan. Wali murid lain, Baim Aji, menyebut dapur tersebut menggantikan fungsi kantin dan dinilai mengganggu kenyamanan serta keamanan siswa.