Siapa Bob Vilan? Duo Punk Inggris Teriakkan 'Death IDF' dan 'Free Palestina'

Penampilan mengejutkan dari duo punk asal Inggris, Bob Vylan, di panggung West Holts Festival Glastonbury 2025 akhir pekan lalu, memicu kontroversi besar hingga memicu penyelidikan oleh pihak kepolisian.

Duo ini, yang terdiri dari Bobby Vylan sebagai vokalis dan Bobbie Vylan sebagai drummer, menarik perhatian publik setelah menyuarakan dukungan terang-terangan untuk Palestina di hadapan ribuan penonton.

Dalam aksi panggung mereka, terdengar seruan "Free Palestina" dan "Death IDF" untuk Israel yang dinilai provokatif oleh sejumlah pihak.

Baca Juga: Daftar Produk yang Masuk Boikot Pro-Palestina Versi Boycat

Pernyataan mereka memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk penyelenggara festival yang mengaku terkejut atas sikap vokalis di atas panggung.

'From the river to the sea, Palestine will be free'

Baca Juga: Pelatih Timnas Israel dan Asistennya Diserang di Athena: Bebaskan Palestina

Bob Vylan. (Instagram @bobbyvylan)

Dalam dokumentasi video yang beredar, Bobby Vylan tampak memimpin penonton meneriakkan slogan-slogan politik, termasuk frasa yang secara historis sering menjadi polemik seperti "From the river to the sea, Palestine will be free".

Pernyataan tersebut mendapat tanggapan tajam dari Kedutaan Besar Israel di Inggris yang menyebutnya sebagai retorika penuh kebencian dan menghasut.

Mereka menyatakan keprihatinan mendalam terhadap pernyataan yang disampaikan secara terbuka di sebuah acara musik berskala internasional.

Kontroversi ini juga merembet ke ranah politik. Menteri Kesehatan Inggris, Wes Streeting, menyayangkan insiden tersebut, namun juga meminta agar Kedutaan Besar Israel mengevaluasi diri sebelum melayangkan kritik.

Ia menyinggung pentingnya tanggung jawab terhadap kekerasan yang dilakukan warga Israel terhadap rakyat Palestina.

BBC Tak Akan Tayangkan Ulang

Bob Vylan. (Instagram @bobbyvylan)

Menteri Kebudayaan Inggris, Lisa Nandy, juga menyampaikan kecaman terhadap keputusan BBC yang menayangkan penampilan tersebut secara langsung.

BBC kemudian memutuskan untuk tidak menayangkan ulang pertunjukan itu di layanan on-demand mereka karena dianggap menyinggung.

Pihak penyelenggara Glastonbury pun angkat bicara dan menyatakan bahwa seruan di atas panggung tersebut telah melampaui batas.

Mereka menegaskan kembali komitmen festival terhadap nilai-nilai inklusivitas, serta menolak keras segala bentuk ujaran kebencian, antisemitisme, dan hasutan kekerasan.

Bob Vylan sendiri belum memberikan tanggapan resmi secara menyeluruh pascainsiden. Namun, sang vokalis Bobby Vylan sempat mengunggah komentar bernada santai melalui Instagram Stories, menyindir reaksi warganet sembari menunjukkan dirinya tengah menikmati es krim vegan.

Dalam pernyataan lanjutan yang ia unggah, Bobby menyampaikan bahwa dirinya terdorong untuk terus menyuarakan keadilan sosial dan perlawanan terhadap penindasan, bahkan menjadikan anak perempuannya sebagai simbol pentingnya generasi muda yang sadar terhadap isu-isu kemanusiaan.

Genre Grime, Punk dan Rap

Duo Bob Vylan dikenal sebagai kelompok musik dengan lirik-lirik tajam bertema sosial-politik. Dibentuk di London pada 2017, mereka memadukan genre grime, punk, dan rap dalam karya-karya mereka.

Popularitas mereka mulai menanjak sejak lagu We Live Here dirilis pada 2020, di tengah gelombang protes global Black Lives Matter.

Meski sempat menerima pujian di dunia musik independen dan menyabet Album Terbaik versi Kerrang! Awards 2022, aksi panggung mereka kali ini menempatkan Bob Vylan dalam sorotan tajam.

Dukungan sebagian publik terhadap kebebasan berekspresi berbenturan dengan kritik keras atas penyampaian pesan yang dinilai ekstrem di panggung hiburan.

Kini, polisi tengah menyelidiki apakah pernyataan tersebut melanggar hukum pidana terkait ujaran kebencian atau hasutan kekerasan. Situasi ini menunjukkan bahwa batas antara aktivisme dan provokasi masih menjadi perdebatan panas di ranah seni dan budaya populer Inggris.

Sumber: Mirror