Siapakah Cindy Adams? Namanya Disebut Hasto Kristiyanto Usai Ditetapkan KPK Sebagai Tersangka
Nasional
.jpg)
Nama Cindy Adams tiba-tiba disebut oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ketika menanggapi penetapan dirinya sebagai tersangka KPK.
Pernyataan Hasto Kristiyanto yang menyebut Cindy Adams itu terekam dalam dalam video yang menyebar di kalangan awak media dan aku media sosial, pada Kamis (26/12/2024).
Dalam pernyataannya itu, Hasto Kristiyanto mengatakan, buku otobiografi Soekarno yang ditulis Cindy Adams menjadi kitab perjuangan dirinya.
Baca Juga: Serangan Hasto Pada Presiden Jokowi dan Wapres Terpilih Jadi Simbol Penyesalan
“Maka sebagai murid Bung Karno, saya mengikuti apa yang tertulis di dalam buku Cindy Adams ini. Inilah kitab perjuangan saya,” ujar Hasto, dikutip Jumat (27/12/2024).
Adapun buku yang ditulis oleh Cindy Adams berjudul “Sukarno: An Autobiography as Told to Cindy Adams”.
Buku tersebut kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia dan diberi judul “Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia”.
Baca Juga: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI yang Diusung PDIP
Lantas siapakah Cindy Adams dan bagaimana ia bisa menulis buku otobiografi Soekarno? Berikut ulasannya.
Profil Cindy Adams
Cindy Adams merupakan seorang kolumnis, penulis hingga penyiar berita asal Amerika Serikat, yang lahir pada 24 April 1930.
Ia berasal dari Kota New York dan merupakan janda dari komedian atau pelawak ternama Amerika, Joey Adams.
Adams menjadi terkenal karena pengalamannya selama puluhan tahun menulis langsung tentang tokoh-tokoh dari dunia hiburan dan politik untuk surat kabat New York Post.
Namun awal kariernya sebagai jurnalis dimulai di sebuah surat kabar lokal, dimana disana dia sering menulis mengenai pengalamannya.
Menulis Otobiografi Soekarno
Sementara itu, pengalamannya menulis biografi Soekarno dimulai pada 1961, ketika ia bertemu dengan Presiden Soekarno di Istana Merdeka.
Cindy Adams diminta langsung oleh Soekarno untuk menulis buku tentang dirinya. Inilah yang membuat buku otobiografi Soekrno yang ditulis oleh Adams berbeda dengan biografi Soekarno lainnya.
Keputusan Soekarno meminta Cindy Adams menulis tentang dirinya mengejutkan banyak pihak.
Sebab kala itu, hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat sedang rapuh sepeninggal John F. Kennedy.
Selain itu, orang-orang di sekeliling Soekarno juga mengenal presiden Indonesia pertama itu sebagai sosok yang ogah mengumbar kehidupan pribadinya pada jurnalis.
DItuding agen CIA
Karena itulah sempat beredar rumor kalau Cindy Adams adalah agen badan intelijen Amerika Serikat (CIA) yang ditugaskan untuk melaporkan aktivitas Soekarno dari dalam istana.
Rumor lain yang beredar, keputusan Soekarno meminta Cindy Adams menulis otobiografinya, karan ia memiliki ketertarikan sosok jurnalis perempuan itu, yang cantik cerdas dan humoris.
Proses penulisan buku otobiografi tersebut memakan waktu 3 tahun, dari tahun 1961 hingga 1964. Selama itu pula, Adams harus membagi hidupnya antara Jakarta dan New York.
Hambatan menulis otobiografi Soekarno
Proses penulisan buku tersebut juga tidak mudah. Ada sejumlah hambatan, diantaranya ketika jelang penerbitan, Soekarno tiba-tiba menolak naskahnya untuk diterbitkan.
Hal itu disebabkan Soekarno tidak suka dengan model penulisan kalimat ‘saya’ sebagai kata ganti pertama.
Bung Karno tak ingin seakan-akan dirinyalah yang berbicara kepada pembaca. Namun akhirnya Soekarno melunak, dan buku tersebut akhirnya jadi diterbitkan.
Setelah buku setebal 324 halaman itu terbit, nama Cindy Adams semakin dikenal publik, utamanya oleh warga Indonesia.
Buku “Sukarno: An Autobiography as Told to Cindy Adams” sekaligus menjadi buku Cindy Adams yang paling laris di pasaran.