Internasional

Sosok Roman Novak, Miliarder Kripto Rusia Tewas Dimutilasi Bersama Istri di Dubai

11 November 2025 | 14:48 WIB
Sosok Roman Novak, Miliarder Kripto Rusia Tewas Dimutilasi Bersama Istri di Dubai
Kematian Roman Novak dan istri mengguncang jagat kripto. [X]

Dunia kripto internasional diguncang oleh temuan mengerikan atas jasad pengusaha Rusia, Roman Novak dan istrinya, Anna, yang ditemukan dalam keadaan mutilasi dan terkubur di gurun dekat Dubai pada Oktober 2025.

rb-1

Pasangan itu dilaporkan hilang sejak 2 Oktober setelah sopir mereka menurunkan keduanya di area danau Hatta, dekat perbatasan Oman, untuk bertemu calon investor. Penemuan jasad mereka memicu penyelidikan besar-besaran oleh otoritas Rusia dan Uni Emirat Arab (UEA).

Roman Novak dikenal luas di komunitas kripto Rusia sebagai sosok flamboyan yang mengaku memiliki koneksi dengan pendiri Telegram, Pavel Durov. Ia menjalankan Fintopio, platform yang diklaim dapat memfasilitasi transfer aset kripto secara cepat dan berhasil menarik investasi besar dari Rusia, Tiongkok, hingga Timur Tengah.

Baca Juga: Cerita Pekerja Tiongkok Dijadikan 'Tentara' oleh Rusia Diiming-imingi Gaji Rp57 Juta Per Bulan

rb-3

Namun, Novak juga menyimpan rekam jejak kelam setelah dijatuhi hukuman enam tahun penjara pada 2020 atas kasus penipuan investasi. Setelah bebas bersyarat pada 2023, Novak pindah ke UEA dan kembali menjalankan proyek kripto yang dilaporkan berhasil menghimpun dana sekitar USD500 juta.

Namun, di balik kesuksesan itu, muncul kembali tudingan penipuan dari para investor. Kasus ini diduga menjadi salah satu motif yang mendorong aksi penculikan hingga pembunuhan terhadapnya dan sang istri.

Baca Juga: Mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad Diracun di Moskow Sempat Kritis, Diduga Pelaku Ingin Permalukan Rusia

Menurut laporan Fontanka, delapan warga Rusia diduga terlibat dalam penculikan tersebut, termasuk tiga otak pelaku dan lima perantara yang disewa. Para pelaku berpura-pura menjadi investor, kemudian menculik pasangan itu untuk memaksa Novak memberikan akses ke dompet kripto miliknya. Namun dompet yang ditargetkan dilaporkan kosong sehingga upaya pemerasan gagal.

Sebelum hilang kontak, Roman sempat mengirim pesan darurat kepada kenalan, mengaku “terjebak di pegunungan dekat perbatasan Oman” dan membutuhkan USD200.000 segera.

Sinyal ponsel mereka sempat terdeteksi di Hatta dan Oman, sebelum kemudian pindah ke Cape Town, Afrika Selatan, lalu menghilang sepenuhnya pada 4 Oktober. Perkembangan ini membuat penyelidikan semakin rumit dan melibatkan berbagai yurisdiksi.

1 2 Tampilkan Semua
Tag Rusia Kripto Roman Novak