Zangi, Rahasia Ammar Zoni Berhasil Kecoh Petugas Saat Edarkan Narkoba di Dalam Penjara

Pesinetron Ammar Zoni kembali tersandung kasus peredaran narkoba, kali ini saat berada di Rutan Kelas I Jakarta Pusat (Salemba).
Tak sendirian, Ammar Zoni diduga menjalankan aksinya bersama lima narapidana lain yang juga berada di rutan tersebut.
Berdasarkan hasil penyelidikan, jenis narkoba yang mereka edarkan adalah sabu dan tembakau sintetis.
Baca Juga: Deretan Artis Ini Cerai Akibat Narkoba, Siapa Saja?
Meskipun berada di balik jeruji besi, Ammar Zoni diduga masih aktif mengedarkan narkoba kepada sesama tahanan.
Ternyata aksi mereka bisa mulus dan tak terdeteksi petugas karena memanfaatkan aplikasi Zangi.
Baca Juga: Pengedar Sabu di Perkampungan Deli Serdang Dicokok
Berdasarkan hasil penyidikan yang dilakukan, para tersangka lain memperoleh sabu dan tembakau sintetis dari Ammar Zoni, yang diduga mendapatkan barang haram tersebut dari seseorang di luar Rutan Salemba.
Proses penyerahan narkotika itu terjadi di dalam lingkungan Rutan Salemba.
"Para tersangka melakukan transaksi narkotika dengan berkomunikasi menggunakan alat komunikasi, seperti handphone dan aplikasi Zangi," ungkap Kasie Pidum Kejari Jakarta Pusat Fatah Chotib Uddin
Sekilas Tentang Aplikasi Zangi
Ilustrasi Aplikasi Zangi. [Int]
Aplikasi Zangi adalah platform komunikasi yang dirancang dengan tingkat keamanan yang sangat ketat, sehingga menjadi pilihan yang tepat untuk menghindari pengawasan aparat.
Tanpa memerlukan nomor telepon dan dilengkapi dengan enkripsi end-to-end, aplikasi ini membuat polisi kesulitan dalam melacak aktivitas penggunanya.
Penggunaan Zangi oleh pelaku kejahatan narkotika telah terungkap dalam berbagai pengungkapan kasus besar oleh Bareskrim Polri dan jajaran kepolisian daerah.
Brigjen Eko Hadi Santoso dari Bareskrim Polri mengungkapkan bahwa Zangi telah menyulitkan proses penyelidikan aparat. Aplikasi ini dikenal sebagai platform pengiriman pesan privat yang dirancang untuk melindungi keamanan digital penggunanya.
Menurut informasi yang tercantum di situs resmi, aplikasi tersebut tidak memerlukan nomor telepon dan mengklaim tidak menyimpan jejak data di server mereka. Meskipun Zangi membuat pelacakan menjadi lebih sulit, tim kepolisian berhasil mengungkap beberapa jaringan narkoba yang memanfaatkan aplikasi ini.
Keamanan yang ditawarkan oleh Zangi didasarkan pada enkripsi end-to-end tingkat militer (AES-256).
Setiap bentuk komunikasi, termasuk pesan teks, panggilan suara, panggilan video, dan transfer file, dilindungi oleh lapisan enkripsi yang sangat kuat.
Hal ini berarti hanya pengirim dan penerima yang memiliki kunci untuk mengakses isi pesan tersebut.
Dengan fitur ini, Zangi menunjukkan keunggulan dibandingkan aplikasi pesan aman lainnya.
Zangi juga mengklaim sebagai aplikasi pertama yang sepenuhnya menerapkan model desentralisasi.
Berbeda dengan aplikasi lain yang menyimpan data atau metadata di server terpusat, Zangi tidak memiliki server sama sekali untuk menyimpan riwayat komunikasi pengguna.
Daftar Tanpa Identitas
Ilustrasi Aplikasi Zangi. [Int]
Zangi telah berhasil mengatasi kelemahan dalam sistem pendaftaran. Pengguna kini dapat mendaftar tanpa perlu memberikan nomor telepon, alamat email, atau informasi pribadi lainnya.
Sebagai alternatif, aplikasi ini secara otomatis menciptakan ID pengguna yang unik.
Fitur anonimitas ini memberikan perlindungan tambahan, sehingga menjadi sangat sulit untuk melacak identitas pemilik akun.
Di era digital saat ini, di mana data pribadi menjadi komoditas berharga, Zangi mengambil langkah tegas dengan tidak mengumpulkan data pengguna sama sekali.
Mereka tidak melacak metadata seperti kontak, waktu, atau lokasi pengguna. Kebijakan ini menjamin bahwa tidak ada jejak digital yang tertinggal, yang dapat digunakan untuk menganalisis pola komunikasi atau jaringan sosial pengguna. Dengan demikian, privasi pengguna benar-benar terjaga dengan baik.
Gabungan dari berbagai fitur tersebut menciptakan sebuah ekosistem komunikasi yang hampir tidak dapat disadap atau dilacak.
Inilah yang menjadikan Zangi sebagai pilihan utama Ammar Zoni untuk mengecoh petugas dalam mengatur transaksi sabu dan tembakau sintetis di dalam Rutan Salemba.
Mereka dapat dengan leluasa mengatur logistik, mulai dari penerimaan barang dari luar hingga distribusi di dalam sel, tanpa khawatir bahwa percakapan mereka akan terungkap.