Begini Kronologi Pria Tabrak Pacar hingga Babak Belur di Jaksel
Hukum

Forumterkininews.id, Jakarta - Polisi mengungkapkan kronologi insiden seorang pria berinisial AMP yang menabrak kekasihnya berinisial DAW (22) hingga babak belur di Jalan Prapanca Raya, Jakarta Selatan, pada Kamis (1/6) lalu.
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi mengatakan bahwa awalnya pelapor berinisial DAW tengah berkumpul bersama temannya di cafe daerah Kemang, Jakarta Selatan.
“Kemudian malam harinya terlapor inisial AMP menyusul ke Cafe tersebut. Nah pada saat itu ada seorang laki-laki yang tidak dikenal oleh pelapor melambaikan tangan kepada pelapor,†ucap Henrikus, di Polres Metro Jaksel, pada Rabu (7/6).
Baca Juga: Lemkapi: Polri Terbuka Terhadap Proses Pengungkapan Kasus Brigadir J
Kemudian akibat lambaian tangan tersebut, AMP curiga dengan kekasihnya hingga timbul pertanyaan siapa laki-laki tersebut.
“Nah, setelah mendapat jawaban dari pihak pelapor, ia tidak puas terhadap jawaban itu dan terus menanyakan. Sehingga menimbulkan cekcok di keduanya,†ujar Henrikus.
Selanjutnya karena cekcok yang tak kunjung selesai, pelapor memutuskan pulang dengan mengendarai sepeda motor.
Baca Juga: Polisi Telusuri Temuan Senjata Api dalam Kasus Anak Dicekoki Narkoba di Jaksel
“Namun karena merasa belum mendapatkan penjelasan yang memuaskan, pihak terlapor pun mengikuti. Nah didalam perjalanan, pihak terlapor ini tetap menanyakan sembari mengendarai sepeda motor,“ kata Henrikus.
Selanjutnya karena DAW jengah akibat terus ditanyakan hal tersebut, dirinya memutuskan untuk meninggalkan kekasihnya menuju Jalan Prapanca Raya.
“Nah kemudian, tepatnya di depan klinik JWCC, motor terlapor semakin memepet motor pelapor. Nah sembari meminta kepada terlapor untuk berhenti dan menjelaskan hal yang tadi di kafe tersebut,†papar Henrikus.
Kemudian tiba-tiba korban merasakan bahwa terlapor menyerempetkan motor ke korban sehingga menyebabkan keduanya terjatuh.
“Kemudian atas peristiwa itu, korban mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya seperti wajah, tangan, dan kaki. Dan kemudian dibawa ke RS Fatmawati untuk penanganan secara medis,†ungkap Henrikus.