Bupati Rejang Lebong Siapkan Strategi Khusus Melawan Narkoba, Desa Jadi Lini Terdepan
Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong kembali menegaskan komitmennya dalam memberantas penyalahgunaan narkotika dengan memperkuat program pencegahan berbasis masyarakat.
Penegasan ini disampaikan dalam kegiatan Konsolidasi Pemberdayaan Masyarakat yang menjadi wadah koordinasi untuk meningkatkan ketahanan sosial desa terhadap ancaman narkoba.
Baca Juga: Rejang Lebong Punya Saus Tomat? PD Rena Skalawi Disiapkan Hidup Lagi, DPRD Beri Syarat
Memperkuat Benteng Pertama: Desa Sebagai Lini Terdepan Pencegahan Narkoba
Bupati Rejang Lebong, H. M. Fikri, S.E., M.AP, menyampaikan bahwa pembangunan desa tidak lagi hanya berorientasi pada infrastruktur, tetapi juga harus menyentuh aspek sosial, termasuk perlindungan masyarakat dari narkotika.
Ia menilai desa merupakan lini terdepan dalam memutus mata rantai peredaran gelap narkoba.
Baca Juga: Batu Lebar: Dari Tempat Musyawarah ke Cagar Budaya
“Pembangunan desa harus komprehensif. Tidak cukup membangun fisik saja, tetapi juga membangun ketahanan sosial agar masyarakat kuat melawan narkoba. Desa adalah benteng pertama pencegahan,” ujar Bupati Fikri.
Untuk memperkuat langkah tersebut, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong telah menjalin sinergi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Salah satu kemajuan besar yang sedang berjalan adalah pembentukan BNN Kabupaten (BNNK) Rejang Lebong. Saat ini persiapan operasional memasuki tahap akhir, mulai dari penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) hingga sarana dan prasarana.
BNNK Rejang Lebong ditargetkan dapat mulai beroperasi sementara pada tahun 2025 sebelum menempati gedung permanen.
Sinergi Pemkab dan BNN: Menuju Operasional BNNK dan Lahirnya Lebih Banyak Desa BERSINAR
Upaya lainnya yaitu penetapan sejumlah desa sebagai Desa Bersih Narkoba (BERSINAR) oleh BNN Provinsi Bengkulu.
Penetapan ini merupakan bentuk nyata penguatan peran masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba melalui edukasi, kewaspadaan dini, dan kolaborasi perangkat desa.
Pemerintah Kabupaten juga terus menggencarkan program pemberdayaan masyarakat melalui kerja sama dengan Polres, Kesbangpol, serta pemerintah desa.
Berbagai kegiatan sosialisasi, edukasi, dan pelatihan terus digelar khususnya di wilayah yang dinilai rawan peredaran narkotika.
Perang Pada Narkoba Di Rejang Lebong
Bupati Fikri menegaskan bahwa keberhasilan mewujudkan desa bebas narkoba membutuhkan keterlibatan seluruh pihak, bukan hanya pemerintah daerah.
“Ini tugas kolektif. Pemerintah, masyarakat, tokoh pemuda, hingga aparat penegak hukum harus bersatu. Kita ingin generasi muda kita tumbuh di lingkungan yang aman dan bebas dari narkoba,” tegasnya.
Dengan sinergi yang semakin diperkuat, Kabupaten Rejang Lebong menargetkan lahirnya lebih banyak desa tangguh narkotika di tahun mendatang sebagai bagian dari strategi jangka panjang menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan produktif bagi seluruh warga.