Bengkulu

Jelang Tutup Tahun, Capaian PAD Rejang Lebong Bikin Was-Was! Sektor Ini Dinilai Masih Punya Potensi Besar

02 Desember 2025 | 16:56 WIB
Jelang Tutup Tahun, Capaian PAD Rejang Lebong Bikin Was-Was! Sektor Ini Dinilai Masih Punya Potensi Besar
PAD Baru 69 Persen, Pemkab Minta Seluruh OPD Lari Cepat Kejar Target Rp95 Miliar

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong tengah menghadapi tantangan serius terkait capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2025.

rb-1

Hingga akhir November, realisasi PAD baru mencapai Rp66 miliar atau sekitar 69,11 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp95 miliar.

Kondisi ini membuat Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) mendorong seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil PAD untuk mempercepat penarikan pendapatan dalam sisa waktu yang tersedia.

Baca Juga: Buntut Perangkat Desa Mundur? Lubuk Belimbing I Jadi Satu-Satunya yang Belum Cairkan DD/ADD Tahap II

rb-3

Kepala Bidang Penagihan dan Pendapatan BPKD Rejang Lebong, Oki Mahendra, mengungkapkan bahwa capaian dari 10 OPD penghasil PAD masih belum memuaskan.

Meski demikian, pihaknya tetap optimistis target mendekati Rp95 miliar masih bisa dikejar, setidaknya mencapai angka maksimal hingga akhir 2025.

Baca Juga: Demi Kemajuan Ekonomi Lembak, Bupati Fikri Instruksikan Perangkat Desa Jaga Keamanan: Bukan Tugas Polisi Saja!

Target PAD di Depan Mata: OPD Dituntut Kerja Ekstra

"Realisasi PAD dari keseluruhan OPD baru menyentuh 69,11 persen atau Rp66 miliar. Angka ini memang masih jauh dari target, tetapi kita masih punya waktu untuk memaksimalkan penarikan," kata Oki.

Ia menambahkan, seluruh OPD penghasil PAD terus didorong untuk mengoptimalkan proses pemungutan hingga detik terakhir tahun anggaran berjalan. Dengan sisa waktu lebih dari sebulan, Oki berharap tren penerimaan dapat meningkat signifikan.

"Sisa waktu yang ada harus benar-benar dimanfaatkan. Kita harap semua OPD bisa mempercepat langkah penarikan PAD," ujarnya.

BPKD menilai sejumlah sektor masih memiliki peluang besar untuk mendongkrak penerimaan, seperti jasa umum, jasa usaha, layanan perizinan tertentu, hingga sektor pertanian. Optimalisasi seluruh sumber penerimaan dinilai sangat penting untuk memperkuat struktur pendapatan daerah pada tahun 2026 mendatang.

"Semua sektor berpotensi dan perlu dimaksimalkan, termasuk yang kontribusinya selama ini belum optimal," jelas Oki.

PAD Prioritas Pembangunan, Strategi 2026 Disiapkan

Asisten II Bidang Perekonomian dan Keuangan, Iwan Sumantri Badar, juga menekankan pentingnya kerja cepat seluruh OPD penghasil PAD.

Ia menegaskan bahwa PAD adalah salah satu sumber utama pembiayaan pembangunan daerah, sehingga pencapaiannya harus menjadi prioritas.

"PAD adalah penopang percepatan pembangunan. OPD yang berkaitan langsung dengan PAD harus bekerja lebih agresif dan tidak menunggu sampai akhir tahun," tegas Iwan.

Ia juga meminta seluruh OPD mulai menyiapkan strategi untuk target PAD tahun 2026, terutama dengan mengoptimalkan potensi dari sektor pariwisata, fasilitas olahraga, pengelolaan pasar, layanan persampahan, serta pemanfaatan gedung-gedung aset daerah seperti PIC dan gedung serbaguna.

Dengan capaian PAD yang baru berkisar 69 persen, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong kini menaruh perhatian serius pada upaya percepatan penerimaan.

Seluruh OPD diminta bekerja ekstra agar PAD dapat mendekati target, sekaligus mempersiapkan langkah yang lebih efektif untuk tahun anggaran berikutnya.

Baru Capai Rp66 Miliar Bpkd Desak Opd PenghimpunBaru Capai Rp66 Miliar Bpkd Desak Opd Penghimpun

Tag PAD RejangLebong PendapatanAsliDaerah BPKD OPD TargetPAD