Kondisi Psikis Anak-anak Sandy Permana Setelah Ayahnya Tewas Ditusuk Nanang Gimbal

Istri aktor Sandy Permana, Ade Andriani mengungkap anak-anaknya mengalami trauma pasca suaminya tewas ditusuk Nanang Gimbal pada Minggu (12/1/2025) lalu.

Ade menyebut kalau anak-anak beberapa hari terakhir seringkali teriak-teriak setelah mengetahui ayah mereka telah tiada.

"Trauma, mentalnya terganggu, dia teriak-teriak di hari pertama dan kedua itu anak saya masih stabil, tapi di hari ketiga pas pelaku sudah ketangkep anak saya teriak-teriak sampai sekarang," kata Ade Andriani saat dihubungi awak media, Sabtu (18/1/2025).

Baca Juga: Biodata dan Agama Sandy Permana, Aktor Pemeran Mak Lampir yang Tewas Bersimbah Darah Dibunuh OTK

Ade juga mengaku selain suka berteriak, nafsu makan anak-anaknya pun menurun sejak Sandy Permana tewas akibat penusukan Nanang Gimbal.

Ade Indriani, Istri Sandy Permana (FTNews/Selvianus Kopong Basar)

"Nggak mau makan sama sekali, teriak-teriak nggak jelas sampai sekarang," jelas Ade Andriani.

Ibu tiga anak itu juga menduga, kondisi psikologis anak-anaknya terganggu karena mereka mengenal tersangka Nanang Gimbal.

Baca Juga: Pembunuh Sandy Permana Masih Buron, Istri Berharap Polisi Segera Tangkap: Anak Saya Kehilangan Ayahnya

"Kenal, itu yang buat dia ke guncang karena dia tahu," tutur istri Sandy Permana itu.

Sandy Permana ditemukan tetangganya sudah bersimbah darah didekat rumahnya berada di Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Minggu, pukul 08.00 WIB.

Jenazah Sandy Permana sudah dimakamkan di pemakaman Perumahan Cibarusah Jaya pada Minggu (12/1/2025) malam pukul 23.00 WIB.

Sandy Permana (Instagram)

Selang tiga hari setelah kematian Sandy, terungkap bahwa Nanang Gimbal adalah penyebab kematian aktor pemain sinetron Mak Lampir itu.

Nanang ditangkap pihak kepolisian pada Rabu (15/1/2025) di Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat sekitar pukul 10.45 WIB.

Nanang saat diselidiki mengaku bahwa motifnya melakukan penusukan terhadap Sandy karena sakit hati merasa direndahkan usai aktor itu menatapnya dengan sinis dan meludah ke arahnya.

Polisi menyatakan bahwa Nanang melakukan perbuatannya karena emosi sesaat terhadap Sandy Permana.

Atas perbuatannya, Nanang disangkakan Pasal 354 tentang penganiayaan berat dan atau 338 tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.