Lifestyle

Pandji Pragiwaksono Jadi 'Buronan' Orang Toraja, Gara-gara Ucapan Soal Jenazah

03 November 2025 | 01:04 WIB
Pandji Pragiwaksono Jadi 'Buronan' Orang Toraja, Gara-gara Ucapan Soal Jenazah
Pandji Pragiwaksono mendapat banyak kritik dari masyarakat Toraja. [Instagram]

Reaksi keras dari masyarakat Toraja pun terlihat di media sosial. Kolom komentar di akun Instagram dan YouTube Pandji kini dipenuhi pertanyaan seputar video tersebut. Banyak yang meminta klarifikasi dan permintaan maaf atas pernyataannya yang dinilai menyinggung.

Hingga berita ini diterbitkan, Pandji Pragiwaksono belum memberikan tanggapan resmi terkait isi video yang viral tersebut. Publik menantikan klarifikasi langsung dari sang komika agar polemik ini tidak semakin meluas dan menimbulkan kesalahpahaman tentang adat Toraja yang kaya nilai budaya dan spiritualitas.

Surat Terbuka untuk Pandji

Pemilik akun Instagram octavianuspala telah menulis surat terbuk di kolom komentar Instagram milik Panji.Berikut isi surat tersebut:

Surat Terbuka

Tongkonan Adat Sang Torayan

Menanggapi Pernyataan Komedian Pandji Pragiwaksono Mengenai Adat dan Budaya Toraja

Kepada Yth.

Saudara Pandji Pragiwaksono, dan seluruh masyarakat Indonesia yang kami hormati.

Salam Adat, Sang Torayan - Beradat, Berdaulat, dan Bermartabat.

Dengan segala hormat, Kami, Tongkonan Adat Sang Torayan, sebagai Lembaga Adat yang menjaga, dan melestarikan Marwah Adat serta nilai Luhur Masyarakat Adat Toraja, menyampaikan keprihatinan mendalam sekaligus penyesalan yang tegas atas materi komedi Saudara yang baru-baru ini beredar luas di ruang publik.

Dalam tayangan tersebut, Saudara menyampaikan narasi bahwa: "Di Toraja, dan ini pasti ada yang tau, kalau ada anggota keluarga yang meninggal, makaminnya itu pakai pesta yang mahal banget, benar gak gue, iya kan, bahkan banyak orang Toraja yang Jatuh Miskin habis bikin pesta untuk pemakaman keluarganya, dan banyak yang gak punya duit untuk makamin akhirnya jenazahnya dibiarin aja gitu. Ini praktek yang umum misalkan ada anggota keluarga meninggal gak punya duit nih, jenazahnya taro aja di ruang TV di ruang tamu gitu" Pernyataan ini bukan hanya keliru dan menyesatkan, tetapi juga menyakiti harga diri dan kehormatan Adat Toraja yang telah diwariskan secara turun-temurun sebagai bagian dari peradaban Nusantara.

1. Tentang Upacara Kematian atau Rambu Solo' dan Maknanya

Upacara Rambu Solo' bukanlah pesta untuk membuang-buang harta, tetapi ritual sakral penghormatan terakhir kepada arwah Leluhur yang mencerminkan kasih sayang, gotong royong, dan Kepercayaan orang Toraja (Parandangan Ada) terhadap kehidupan setelah kematian. Di balik upacara itu, ada nilai Sosial: Solidaritas Keluarga, Tolong-menolong antar Tongkonan, serta pembagian rejeki melalui daging kurban yang disalurkan kepada masyarakat sekitar.

2. Soal Kemiskinan dan Kehormatan

Dalam sejarah Toraja, Adat tidak pernah memiskinkan orang Toraja; Keserakahan dan kehilangan makna gotong royong-lah yang bisa membuat manusia jatuh miskin hati. Adat justru menjadi penyangga ekonomi sosial, karena setiap keluarga yang berduka tidak sendirian: semua rumpun, kerabat, dan tetangga ikut membantu. Menyebut Adat sebagai penyebab kemis

1 2 Tampilkan Semua
Tag pandji pragiwaksono komika toraja