Profil Brig Renita, Peraih Penghargaan PBB, Ciptakan Sistem Pemetaan Kejahatan Modern
Ketika banyak orang sibuk bicara soal reformasi Polri ada satu Polwan muda yang memilih jalan berbeda. Polwan asal Magelang Brigadir Renita Rismayanti, membuktikan bahwa perubahan bisa lahir dari balik layar komputer.
Brigadir Renita menciptakan sistem basis data kejahatan modern di Afrika Tengah, membantu aparat setempat melacak pelaku kejahatan secara realtime hingga ke markas PBB.
Brigadir Renita Rismayanti/Foto: Humas Polri
Baca Juga: Tolak Usulan Polri di Bawah Kemendagri, Wakil Ketua Komisi III: Nanti Ngawur
Pada 2023 Brigadir Renita dinobatkan sebagai Polwan Terbaik Dunia oleh PBB, simbol kecerdasan, dedikasi, dan integritas anggota Polri di panggung internasional.
Inilah wajah baru Polri senyap tapi berdampak bekerja dengan data, bukan drama. Karena reformasi sejati tak selalu bergema di jalanan, kadang tumbuh dari seorang yang percaya bahwa niat baik dan kerja nyata bisa menyelamatkan dunia.
Polwan Indonesia Pertama yang Raih Penghargaan PBB
Baca Juga: Polri Siapkan Kontijensi Plan Antisipasi Terjadi Dinamika di Lapangan
Brigadir Renita Rismayanti, anggota Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri, meraih penghargaan bergengsi United Nations Woman Police Officer of The Year 2023 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Brigadir Renita, kelahiran Magelang, 28 Oktober 1996, menjadi Polwan pertama dari Indonesia yang menerima penghargaan tertinggi bagi polisi wanita dunia. Ia sebelumnya bertugas sebagai Crime Database Officer dalam Misi Perdamaian PBB MINUSCA (United Nations Multidimensional Integrated Stabilization Mission in the Central African Republic).
Selama penugasannya, Brigadir Renita berperan penting dalam pengembangan Database Criminal Internal Security Force dan UNPOL Case Management Platform, dengan dua inovasi digital yang membantu Polisi PBB (UNPOL) dalam memetakan titik rawan kejahatan serta meningkatkan efektivitas perlindungan terhadap kelompok rentan, termasuk perempuan dan anak-anak.
Kontribusi tersebut diakui dunia internasional sebagai langkah signifikan dalam memperkuat stabilitas dan keamanan masyarakat sipil di Republik Afrika Tengah.
Apresiasi Jacquilline O’Neill, Duta Besar Kanada
Ucapan selamat juga datang dari Jacquilline O’Neill, Duta Besar Kanada untuk Perempuan, Perdamaian, dan Keamanan, yang memuji dampak nyata dari kerja Brigadir Renita di MINUSCA.
Brig Renita dan Dubes Kanada Jacquilline O’Neill/Foto: dok Humas Polri
“Saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas terpilihnya Anda sebagai UN Woman Police Officer of the Year 2023 atas kerja luar biasa Anda sebagai Crime Database Officer di MINUSCA.”
“Saya memahami bahwa pekerjaan Anda telah memberikan dampak positif terhadap kemampuan aparat keamanan lokal dalam merencanakan operasi demi melindungi warga sipil, serta berkontribusi besar dalam meningkatkan keamanan bagi komunitas rentan, termasuk perempuan dan anak-anak,” tulis O’Neill.
Penerima Penghargaan Termuda
“Sebagai penerima termuda dalam sejarah penghargaan ini, Anda tanpa diragukan telah menginspirasi banyak perempuan, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.”
“Saya berkesempatan mengunjungi Pusat Misi Internasional Polri Police Peacekeeping Center di Indonesia pada bulan Mei, dan saya sangat terkesan dengan dedikasi para Polwan yang saya temui. Indonesia menunjukkan kepemimpinan luar biasa dalam mengirimkan personel perempuan ke misi perdamaian PBB,” tambah O’Neill.
Jacquilline O’Neill, Duta Besar Kanada untuk Perempuan, Perdamaian, dan Keamanan/Foto: dok Humas Polri
Dalam tulisannya, O’Neill menyebut bahwa penghargaan yang diraih Brigadir Renita merupakan hasil dari kerja keras, ketekunan, dan semangat luar biasa.
Anda telah memberikan kontribusi penting bagi misi perdamaian, bagi keamanan masyarakat di Republik Afrika Tengah, dan bagi misi kemanusiaan PBB di seluruh dunia. Saya mendoakan kesuksesan Anda terus berlanjut dalam karier dan pengabdian yang mulia ini, tulis O’Neill dalam pesannya.
Prestasi Brigadir Renita menjadi tonggak penting bagi Polri di ranah internasional, menegaskan peran Polwan Indonesia dalam diplomasi kemanusiaan dan misi perdamaian global. Keberhasilan ini sekaligus memperkuat posisi Polri sebagai institusi modern, profesional, dan berkelas dunia.