Propam Periksa AKP R Terkait Tewasnya Anggota Brimob dan Dua Senpi HilangÂÂ
Daerah

Forumterkininews.id, Wamena - Propam Polda Papua mengaku sudah memeriksa AKP R, Komandan Kompi D Brimob Wamena. Pemeriksaan ini terkait penyerangan orang tak dikenal yang menewaskan Bripda Diego Rumaropen dan hilangnya dua senjata api organik Polri.
Kabid Propam Polda Papua, Kombes Pol Gustav Urbinas mengatakan, pemeriksaan tersebut untuk mengetahui ada atau tidaknya penyalahgunaan wewenang yang dilakukan AKP R selaku Danki D Brimob di Wamena. Selain itu, kata Urbinas, Polda Papua juga memeriksa Brigadir R yang bertugas sebagai pengemudi.
Mantan Kapolresta Jayapura Kota tersebut mengungkapkan Propam Polda Papua bersama Propam Polres Jayawijaya juga akan memeriksa enam anggota Brimob. Pemeriksaan kepada keenam anggota Brimob itu terkait proses penggunaan persenjataan dan amunisi. Saat ini sedang diinventarisasi senjata api dan amunisi di Kompi D Brimob Wamena.
Baca Juga: Sengketa Lahan, Warga Gugat Pemerintah Provinsi NTB
Saat disinggung soal amunisi milik anggota Brimob yang hilang, Urbinas mengaku dua senjata api yang diambil kelompok kriminal bersenjata (KKB) itu jenis AK 101 berisi peluru hampa dan peluru karet.
Aksi Penganiayaan
Sedangkan senjata api jenis SSG08 (sniper) berisi satu peluru. Berdasarkan keterangan sementara terungkap, senjata api jenis SSG08 awalnya berisi tiga peluru. Namun dua peluru sudah digunakan untuk menembak sapi.
Baca Juga: Amankan Jakarta Fair 2022, Polda Metro Turunkan 150 Personel
"Saat ini penyelidikannya terus dikembangkan guna memastikan bentuk pelanggaran yang terjadi, apakah berupa pelanggaran kode etik atau peraturan disiplin Polri. Sedangkan pidana umum ditangani Direktorat Reskrimum Polda Papua," ujar Urbinas di Jayapura, Senin (20/6) seperti dilansir Antara.
Insiden tewasnya anggota Brimob Polda Papua beserta hilangnya dua pucuk senjata api (Senpi) terjadi pada Sabtu (18/6) sekitar pukul 17.00 WIT di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya.
Dua pucuk senjata api organik Polri yang dibawa lari pelaku, yaitu senjata jenis AK101 dan jenis SSG08. Insiden tersebut berawal saat AKP R dimintai tolong warga untuk menembak sapi miliknya di Napua.
AKP R bersama Bripda Diego Rumaropen kemudian ke TKP. Setelah menembak sapi, AKP R menitipkan senjata api yang dibawa kepada korban Bripda Diego Rumaropen. Beberapa saat kemudian datang sekelompok warga dan menyerang korban hingga Diego meninggal. Sekelompok orang tersebut lalu merampas dua senjata api tersebut.