Ramadan di Singapura: Dari Sekoteng hingga Sampul Duit Raya

Lifestyle

Senin, 25 April 2022 | 00:00 WIB
Ramadan di Singapura: Dari Sekoteng hingga Sampul Duit Raya

Forumterkininews.id,  Singapura - Hi Sobat Forumterkininews! Marhaban Ya Ramadhan… Semoga kita semua masih istiqomah berpuasa di minggu terakhir Ramadan ini. Kali ini forumterkininews.id kembali mengajak Anda berkeliling dunia menyimak tradisi Ramadan dari berbagai negara. Setelah sebelumnya ke Timur Tengah dan Asia Tenggara, Ramadan Around The World kali ini kita akan menengok seperti apa suasana Ramadan di negara yang menjadi favorit wisatawan dunia dengan patung Singanya yang begitu ikonik. Ada yang tahu? Ya! Singapura.

Seorang sahabat asal Singapura bernama Faizhan El Maleeq atau akrab disapa Fai, berkenan membagikan ceritanya mengenai suasana Ramadhan di negeri Singa itu. 

rb-1

Dihubungi forumterkininews pada Minggu (24/4) malam, Fai menuturkan bahwa salah satu moment paling ditunggu saat Ramadan di Singapura adalah digelarnya Bazar Ramadan. Pasar meriah ini diadakan untuk menyambut bulan suci, dengan banyak kios yang menjual makanan, pakaian, dan dekorasi untuk persiapan Idul Fitri.

Usai dua tahun dihantam pandemi, tahun ini adalah pertama kalinya bazar kembali digelar di jalan-jalan utama Singapura. Terutama di kawasan ikonik Geylang Serai yang tahun ini kembali menjadi tuan rumah bagi pertunjukan cahaya yang mempesona dari pagelaran Bazar Ramadhan.

Baca Juga: Pramono Anung Punya Tanda Kehormatan Prestisius, Apa Jasanya?

rb-3

"Bazar Ramadan tahun ini sangat ditunggu tentunya, karena selama pandemi tidak ada perayaan apapun," kata pria 25 tahun yang berprofesi sebagai IT Analyst di salah satu Start up Singapura itu.

Muslim Singapura kata Fai, menghabiskan waktu sekitar 13 jam 37 menit untuk berpuasa setiap harinya. Fai dan keluarganya biasanya bangun untuk makan Sahur pada pukul 04.30 WIB atau pukul 05.00 WIB. Karena waktu imsak di Singapura jatuh pukul 05.30 WIB.

Saat Sahur, Fai dan keluarganya biasa menyantap nasi briyani (nasi dengan rempah- rempah ditambah lauk pauk daging dll) dan juga es kacang Singapura.

Baca Juga: Ahli Uji Coba Transplantasi Jantung dan Ginjal Babi ke Tubuh Manusia

Sementara untuk takjil berbuka puasa, ia biasanya menyantap Cheng Tng (sekoteng ala Singapura), Bubur Cha- cha ( mirip kolak pisang dengan kuah susu yang diisi potongan ubi manis ), Yu Char Kway ( cakwe ala Singapura dengan toping manis), dan dendeng sapi. Jika di Indonesia dendeng lebih populer sebagai lauk makan nasi, di Singapura khususnya di Geylang Serai Bazaar, dendeng daging sapi dengan rasa barbeque adalah camilan yang wajib dibeli.

Untuk menu berbuka sendiri, kata Fai tak jauh berbeda dengan Indonesia. Karena ia bahkan sering makan es cendol dan kolak biji salak untuk berbuka puasa.

Selain itu, di beberapa kawasan pemukiman muslim di Singapura, suara lantunan ayat suci Al-quran juga terdengar dari pengeras suara masjid - masjid sekitar terutama di malam menjelang lailatul qadar. Kata Fai, muda - mudi Singapura biasanya bersama-sama membaca Al-quran hingga khatam 30 juz.

Menjelang Idul Fitri, ia biasanya sibuk menyiapkan dekorasi rumah, aneka makanan idul Fitri dan Sampul Duit Raya ( tradisi berbagi angpao atau uang untuk sanak saudara yang berkunjung). Karena selepas Salat Ied, keluarga besarnya biasanya berkumpul untuk sekedar makan bersama dan saling sapa setelah setahun tak berjumpa.

Tag Lifestyle Menu Buka Puasa Singapura Ramadhan Singapura Suasana Ramadhan Singapura

Terkini