Rencana Kejam Israel : Ubah 70 Persen Wilayah Gaza Jadi Zona Terlarang dan Usir 2 Juta Penduduk!
Nasional

Israel kembali menunjukkan kekejamannya terhadap warga Palestina.
Selain melakukan genosida secara terang-terangan, Israel juga melanggar gencatan senjata pada 18 Maret lalu
Kini, Israel mengubah 70 persen wilayah Gaza sebagai zona terlarang.
Baca Juga: Ketegangan di Timteng Memuncak, Jemaah Indonesia Terancam Batal Umrah
Israel memaksa pengusiran di tengah serangan dan memblokir semua bantuan kemanusiaan.
Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA), Israel membatasi akses warga Palestina ke 70 persen wilayah Gaza, baik dengan menyatakan wilayah yang luas sebagai zona terlarang atau mengeluarkan perintah pengusiran paksa.
Di Gaza Selatan, sebagian besar wilayah Rafah dinyatakan sebagai zona terlarang dan dikenai perintah pengusiran paksa oleh militer Israel sejak akhir Maret.
Baca Juga: Muhammadiyah Sambut Gembira Rencana Inggris Akui Negara Palestina
Di wilayah utara, hampir seluruh Kota Gaza dikenai instruksi serupa, dengan hanya sebagian kecil wilayah di barat laut yang masih dikecualikan.
Seluruh kawasan di sebelah timur permukiman Shujayea dan di sepanjang perbatasan dengan Israel telah dinyatakan sebagai zona terlarang.
Senin (5/5/2025) kemarin, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan lebih dari dua juta penduduk Gaza akan diusir dalam serangan darat baru yang akan melibatkan pasukan Israel dan membangun 'kehadiran permanen'di Gaza.
Rencana tersebut menyusul persetujuan bulat dari kabinet Netanyahu untuk mengerahkan 60.000 pasukan cadangan, serta menyerahkan kendali kepada militer Israel dalam menyalurkan makanan dan kebutuhan pokok kepada penduduk Gaza.
Tareq Abu Azzoum, koresponden Aljazeera yang melaporkan dari Deir el-Balah di wilayah Gaza tengah, menyatakan warga Palestina memandang serangan darat Israel di Gaza dan penjajahan kembali sebagian besar wilayah Gaza sebagai bentuk hukuman kolektif serta upaya untuk mengubah peta demografis dan politik di wilayah tersebut.
Banyak warga Palestina merasa Israel lebih fokus mencuri wilayah daripada menyelesaikan masalah secara politik.
Mereka khawatir dan panik karena takut tidak bisa kembali ke rumah mereka.
Mereka juga meyakini tujuan Israel bukan hanya ingin menghancurkan militer Hamas, tetapi juga ingin mengusir warga dari Gaza dan membuat warga sipil semakin tertekan.
Israel akan melakukan semua ini dengan menyuarakan narasi kemanusiaan sambil tetap menerapkan taktik militer, termasuk memperluas serangan darat dan memperkuat kendali atas distribusi bantuan ke Gaza.