AS dan Jepang Pamer Kekuatan Militer dalam Latihan Gabungan, Tokyo-Beijing di Ambang Perang?
Amerika Serikat (AS) mengerahkan pembom berkemampuan nuklir, didampingi jet tempur Jepang, di atas Laut Jepang sebagai unjuk kekuatan militer pertama sejak perseteruan sengit antara Tokyo dan Beijing pecah bulan lalu. Langkah ini memperlihatkan meningkatnya tensi di kawasan, terutama setelah kedua negara saling tuding terkait manuver radar dan aktivitas militer di perairan sensitif.
Latihan gabungan tersebut menegaskan komitmen AS dan Jepang untuk merespons setiap potensi perubahan status quo secara sepihak di Asia Timur. Pengerahan kekuatan udara ini juga dinilai sebagai sinyal kuat bahwa ketegangan regional terus meningkat, seiring intensifnya aktivitas militer China dan Rusia di sekitar wilayah tersebut.
Respon Latihan China-Rusia
Baca Juga: Jepang Kerahkan Pesawat Tempur Setelah Drone China Terdeteksi Dekat Pulau Yonaguni
Latihan itu melibatkan dua pembom strategis U.S. B-52 dan enam pesawat tempur Jepang tipe F-35 dan F-15, menurut Joint Staff Kementerian Pertahanan Jepang.
“Latihan bilateral ini menegaskan tekad kuat antara Jepang dan AS untuk tidak menoleransi perubahan sepihak terhadap status quo dengan kekerasan,” ujar Joint Staff Jepang dalam sebuah pernyataan — bahasa yang sering digunakan Jepang untuk merujuk pada status Taiwan, sebuah pulau berpemerintahan sendiri yang diklaim China sebagai bagian dari wilayahnya, demikian seperti dikutip NPR.
Baca Juga: Viral Warga India Ngotot saat Ditegur karena Merokok di Jepang, Bukannya Patuh Malah Ngelawan
Latihan ini menyusul latihan bersama pembom strategis dan jet tempur China dan Rusia pada Selasa, yang membuat Jepang dan Korea Selatan mengerahkan pesawat untuk memantau mereka. Korea Selatan mengajukan protes diplomatik atas insiden tersebut.
Jepang dan China juga baru-baru ini saling melempar tuduhan bahwa pihak lain mengunci radar penargetan senjata pada pesawat mereka, selama latihan kapal induk China di perairan dekat Jepang.
Latihan Angkatan Laut China
Rudal ditembakkan dalam latihan gabungan militer AS dan Jepang. [x @JASDF_PAO_EN]Jepang mencatat peningkatan aktivitas militer China di sekitar Prefektur Okinawa di barat daya Jepang, yang mencakup beberapa pulau dekat Taiwan.
“Operasi angkatan laut China sangat aktif, dan kami telah melihat perluasan wilayah operasi mereka,” kata Akira Saito, Kepala Staf Japan Maritime Self-Defense Force, kepada para wartawan.
Jepang khawatir sebagian dari latihan tersebut merupakan taktik tekanan yang terkait dengan perseteruan selama sebulan antara Beijing dan Tokyo.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menanggapi bahwa latihan China bersifat rutin dan sesuai dengan hukum internasional.
“Pihak Jepang tidak perlu membuat kehebohan yang tidak perlu atau menganggap ini sebagai sesuatu yang bersifat personal,” kata Guo dalam sebuah pengarahan pers.