Distankan Rejang Lebong Genjot PAD Lewat Bibit Ikan
Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong melalui Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) terus memperkuat sektor perikanan budidaya.
Langkah ini diwujudkan dengan mendistribusikan 3.200 ekor indukan ikan nila ke empat Balai Benih Ikan (BBI).
Strategi ini merupakan upaya penting untuk menghidupkan kembali kegiatan pembenihan yang sempat menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Buntut Perangkat Desa Mundur? Lubuk Belimbing I Jadi Satu-Satunya yang Belum Cairkan DD/ADD Tahap II
Kepala Distankan Rejang Lebong, Suradi Rifai, menyatakan bahwa bantuan indukan yang bersumber dari APBD ini diprioritaskan untuk menjamin ketersediaan benih ikan air tawar bagi masyarakat.
“Kami ingin memastikan pembudidaya tidak kekurangan bibit. Ketika BBI kembali berproduksi maksimal, suplai bibit dapat dipenuhi dari dalam daerah,” terangnya.
Baca Juga: Jelang Nataru: Bupati Rejang Lebong Pimpin Rapat Penting! Harga Kebutuhan Pokok Dijamin Aman?
Penguatan Kapasitas Produksi Empat BBI
Empat BBI yang menerima distribusi indukan tersebut adalah BBI Dusun Baru (Curup Selatan), BBI Rimbo Recap (Curup Selatan), BBI Babakan Baru (Bermani Ulu Raya), dan BBI Belumai (Padang Ulak Tanding).
Setiap BBI mendapatkan dua paket indukan, yang masing-masing terdiri dari 100 ekor jantan dan 300 ekor betina. Selain indukan, pemerintah daerah juga menyalurkan satu ton pakan sebagai dukungan awal untuk menunjang pemeliharaan.
Suradi menjelaskan bahwa ikan nila memiliki tingkat reproduksi yang tinggi. Dalam kondisi ideal, indukan betina mampu memijah hingga tiga kali dalam setahun dengan produksi ratusan benih pada setiap siklus.
“Dengan jumlah indukan yang disebar, potensi produksi benih dapat mencapai puluhan ribu ekor dalam waktu yang relatif cepat. Ini sangat berarti bagi pembudidaya,” ungkapnya.
Ribuan Indukan Nila Disalurkan
Dampak Positif pada Ekonomi Petani Ikan
Distankan optimistis, ketersediaan benih yang meningkat akan berdampak langsung pada pemulihan ekonomi masyarakat, khususnya petani ikan.
Selama dua tahun terakhir, petani ikan mengalami kendala akibat terbatasnya indukan dan tingginya biaya pakan. Produksi benih yang kembali lancar juga diproyeksikan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui penjualan bibit.
Selain distribusi indukan, dinas juga memberikan pendampingan teknis kepada pengelola BBI. Pendampingan tersebut meliputi perawatan kolam, perbaikan jaringan air, serta pengawasan kualitas indukan agar proses pembenihan berjalan optimal.
“Dengan fasilitas yang kembali aktif dan dukungan teknis yang berkelanjutan, kami berharap BBI dapat menjadi pusat pembibitan yang produktif dan mampu memenuhi kebutuhan benih seluruh pembudidaya di Rejang Lebong,” tutup Suradi.