Eksekusi Mati Bai Tianhui, Skandal Suap Raksasa yang Guncang China
Meski sempat mengajukan banding, pengadilan tetap mempertahankan putusan awal pada Februari tahun ini. Mahkamah Agung China menyatakan bahwa tindakan Bai menimbulkan "kerugian sangat signifikan" bagi negara dan masyarakat.
Kejahatannya dianggap memiliki dampak sosial buruk dan dinyatakan berada pada kategori paling berat sehingga layak dijatuhi hukuman mati.
Bai dieksekusi pada Selasa pagi setelah diberi kesempatan bertemu keluarganya.
Media pemerintah tidak merinci metode eksekusi yang digunakan. Hukuman mati di China untuk kasus korupsi biasanya dijatuhkan dengan penangguhan dua tahun, namun pada kasus Bai keputusan tersebut langsung dieksekusi.
Deretan Pejabat Tinggi Lain yang Terseret
Bai Tianhui bukan satu-satunya pejabat tinggi sektor finansial yang menghadapi hukuman berat. Pada Maret lalu, Li Xiaopeng, mantan pimpinan Everbright Group, dijatuhi hukuman 15 tahun penjara setelah menerima suap sebesar 60 juta yuan.
Sementara itu, Liu Liange, mantan Ketua Bank of China, divonis hukuman mati dengan penangguhan dua tahun pada November 2024 karena menerima suap hingga 121 juta yuan.
Kasus Bai Tianhui semakin menegaskan komitmen pemerintah China untuk membersihkan lembaga keuangan dari praktik korupsi yang sudah mengakar selama bertahun-tahun.
Sumber: First Post