Nasional

Masyarakat Diminta Tetap Waspada Cuaca Dua Hari ke Depan Masih Periode Musim Hujan Aktif

18 November 2025 | 21:48 WIB
Masyarakat Diminta Tetap Waspada Cuaca Dua Hari ke Depan Masih Periode Musim Hujan Aktif
Musim Hujan Waspada Banjir [Foto: Istimewa]

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat agar tetap waspada karena kondisi mayoritas wilayah Indonesia dalam dua hari ke depan masih berada dalam periode musim hujan yang aktif, dengan potensi hujan ringan hingga sedang mendominasi.

rb-1

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan pers Selasa (18/11/2025) mengatakan, pulau-pulau besar seperti Sumatera, Jawa, dan Kalimantan diperkirakan mengalami hujan yang bervariasi intensitasnya, dengan fokus kewaspadaan pada hujan sedang hingga lebat yang berpotensi terjadi pada siang hingga malam hari, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Khususnya, beberapa daerah di Sumatra Utara, sebagian besar Pulau Jawa, Kalimantan Barat, dan Sulawesi, diimbau untuk waspada terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

Baca Juga: Banjir Melanda Kabupaten Sanggau, 4.575 Jiwa Terpaksa Mengungsi

rb-3

Sementara itu, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sebagian Maluku cenderung mengalami cuaca cerah berawan atau hujan lokal intensitas ringan, meskipun potensi peningkatan suhu dan kelembapan tetap ada. Masyarakat di seluruh Indonesia dianjurkan untuk selalu memantau pembaruan peringatan dini cuaca ekstrem dari instansi terkait dan meningkatkan kesiapsiagaan diri, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.

Atensi Khusus Wilayah Jawa Tengah

Mengingat tingginya potensi hujan lebat di wilayah Jawa Tengah yang berbukit dan berpotensi memicu tanah longsor, fokus antisipasi harus diarahkan pada pengamatan dan respons cepat terhadap tanda-tanda alam.

Baca Juga: Hari ke Empat Operasi Pencarian dan Penyelamatan, Tim Gabungan Fokus ke Dua Lokasi

Masyarakat yang tinggal di lereng atau daerah rawan wajib mewaspadai hujan deras yang turun terus menerus selama lebih dari satu jam, karena ini adalah pemicu utama. Selain itu, segera perhatikan indikator fisik seperti munculnya retakan baru pada tanah, miringnya pohon atau tiang, dan suara gemuruh aneh dari lereng.

Dalam jangka panjang, tindakan pencegahan meliputi penanaman pohon berakar kuat yang berfungsi mengikat tanah dan memastikan sistem drainase di lereng berfungsi optimal untuk mengalirkan air menjauhi tebing.

Namun, jika tanda-tanda bahaya muncul, prioritas utama adalah evakuasi segera dan bergerak menuju lokasi yang stabil dan tinggi, tanpa menunda waktu untuk mengumpulkan barang, karena keselamatan jiwa adalah yang utama.

“BNPB terus memonitor perkembangan di lapangan dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan percepatan penanganan darurat serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak,” ujar Muhari.

Tag BNPB Cuaca Ekstrem Indonesia