Militer Israel Sergap Armada Sumud Flotilla Menuju Gaza, Tangkap Para Aktivis

Militer Israel melakukan pencegatan terhadap armada dari gerakan Global Sumud Flotilla yang berlayar menuju Gaza, Palestina, tengah malam 1-2 Oktober 2025. Siaran langsung memperlihatkan kru kapal Sumud Flotilla mengangkat tangan mereka setelah militer Israel melakukan penyergapan.

Angkatan laut Israel telah mencegat kapal-kapal pembawa bantuan ke Gaza dan menahan para aktivis di dalamnya.

Tidak diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak dalam penyergapan tersebut. Namun pihak Israel menyatakan semua yang ditangkap dalam keadaan aman.

Baca Juga: Rudal Iran Gempur Tel Aviv dan Haifa, Balas Serangan Israel ke Fasilitas Nuklir

Aktivis Dibawa ke Pelabuhan Israel

Rekaman detik-detik sebelum Sumud Flotilla disergap IDF 1 Oktober 2025. (YouTube Middle East Eye)

Dikutip BBC, Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan sejumlah kapal yang merupakan bagian dari Global Sumud Flotilla telah “berhasil dihentikan” dan para penumpangnya sedang dipindahkan ke pelabuhan Israel.

Baca Juga: Ini Wajah Mata-Mata Mossad yang Dieksekusi Iran

Disebutkan pula bahwa angkatan laut telah memerintahkan kapal-kapal tersebut untuk mengubah arah karena mereka “mendekati zona pertempuran aktif”.

Kementerian Luar Negeri Israel menyebut armada itu telah diberitahu bahwa mereka “melanggar blokade laut yang sah” yang mencakup perairan di dekat Gaza – meskipun belum jelas apakah kapal-kapal tersebut sudah memasuki zona blokade.

Kementerian itu memublikasikan rekaman pencegatan yang menunjukkan aktivies Greta Thunberg duduk di geladak kapal, menerima air dan jaket dari seorang anggota militer Israel.

Sumud Flotilla Kecam Israel

Rekaman video Sumud Flotilla 1 Oktober 2025. (YouTube Middle East Eye)

Pihak GSF menyebut pencegatan itu “ilegal” dan “bukan tindakan pertahanan”, melainkan “tindakan nekat yang terang-terangan”.

Kelompok itu menuduh salah satu kapal dalam armada “dihantam dengan sengaja di laut” dan menyebut kapal lain diserang dengan water cannon.

“Hal ini jelas memperlihatkan betapa jauh penjajah akan bertindak untuk memastikan Gaza tetap kelaparan dan terisolasi,” tulis GSF di media sosial.

“Mereka menyerang misi sipil damai karena keberhasilan bantuan kemanusiaan berarti kegagalan pengepungan mereka.”