Israel Bombardir Gaza Saat Masyarakat Rayakan Idulfitri Pertama, 22 Orang Tewas Seketika
Nasional

Tak peduli Idulfitri, Israel terus saja membombardir Gaza dengan serangan mematikan. Hari ini, Minggu (30/3/2025), saat masyarakat Gaza merayakan Idulfitri pertama, Israel menyerang Gaza dari Utara ke Selatan. Namun warga Gaza tak gentar. Meski di tengah hujanan bom, mereka tetap menggelar ied, di antara reruntuhan bom yang dilontar Israel.
Dikutip dari laporan Al Jazeera, setidaknya setidaknya 22 orang, termasuk anak-anak dan wanita, tewas dalam pemboman Israel yang tak henti-hentinya pada hari pertama Idul Fitri, kata pejabat kesehatan.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Hamas harus "meletakkan senjatanya", mengasingkan para pemimpinnya, dan menyerahkan keamanan di Gaza kepada Israel untuk mencapai "tahap akhir" gencatan senjata.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan keganasan Israel telah menyebabkan setidaknya 50.277 warga Palestina dipastikan tewas dan 114.095 terluka dalam perang Israel di Gaza. Kantor Media Pemerintah Gaza memperbarui jumlah korban tewas sekitar dua bulan lalu menjadi lebih dari 61.700, dengan mengatakan ribuan orang yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.
Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.
Kesedihan Masyarakat Gaza
"Ini adalah Idul Fitri yang menyedihkan," kata Adel al-Shaer setelah menghadiri salat di tengah puing-puing di pusat kota Deir al-Balah, dikutip dari Associated Press (AP).
"Kami kehilangan orang yang kami cintai, anak-anak kami, kehidupan kami, dan masa depan kami." Tambahnya.
Dua puluh anggota keluarga besarnya telah terbunuh oleh serangan Israel, termasuk empat keponakan muda beberapa hari yang lalu, katanya dan mulai menangis.
Israel mengakhiri gencatan senjata dengan Hamas dan melanjutkan perang selama 17 bulan awal bulan ini dengan pemboman mendadak yang menewaskan ratusan orang, setelah kelompok militan itu menolak menerima perubahan pada gencatan senjata yang dicapai pada bulan Januari. Israel tidak mengizinkan makanan, bahan bakar, atau bantuan kemanusiaan memasuki Gaza selama sebulan.
“Terjadi pembunuhan, pengungsian, kelaparan, dan pengepungan,” kata Saed al-Kourd, seorang jamaah. “Kami keluar untuk melakukan ritual Tuhan agar anak-anak senang, tetapi bagaimana dengan kegembiraan Idul Fitri? Tidak ada Idul Fitri.”
Sumber: Al Jazeera, Associated Press